Sukses

Kumpulan Hoaks Seputar Pilkada 2024, Simak Biar Tak Terpengaruh

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar Pilkada 2024 yang beredar di berbagai wilayah Indonesia. Keberadaan hoaks ini harus diwaspadai sebab dapat menimbulkan dapak negatif.

Liputan6.com, Jakarta- Pemungutan suara Pilkada 2024 telah dilaksanakan, selama tahapannya bermunculan hoaks yang dapat menggangu berjalannya pesta demokrasi tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar Pilkada 2024 yang beredar di berbagai wilayah Indonesia. Keberadaan hoaks ini harus diwaspadai sebab dapat menimbulkan dapak negatif.

Agar tidak terpengaruh hoaks seputar pelaksanaan Pilkada 2024, simak daftar berikut ini.

MUI Imbau Masyarakat untuk Tidak Pilih Calon Kepala Daerah yang Didukung Jokowi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 November 2024.

Klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi berupa video yang meniampilkan seorang sedang berbicara, berikut transkripnya.

"Geger dan gempar juga ini ada imbauan dari MUI tentu disampaikan oleh ketua umumnya langsung Bapak Haji siapa ya?. Nanti lagi kita lihat ya, tapi yang pasti ketua MUI ini menyarankan mengimbau umat Islam untuk tidak pilih pemimpin yang mendukung dinasti politik, tidak boleh pemimpin pendukung politik dinasti ini tersirat ya karena kalau tersurat kan disebutkan namanya.

Tapi tentu kita bisa dengan mudah membaca itu artinya jangan pilih siapa, Oke kita sebutkan saja langsung satu-satu nah kita untuk menjadi ya umat Islam dihimbau MUI imbau umat Islam tak pilih pemimpin pendukung politik dinasti artinya? jangan pilih mereka siapa buat sahabat yang di Sumatera Utara jangan pilih Boby Nasution yang ada di Banten jangan pilih Andrasoni, sahabat yang di Jakarta jangan pilih Ridwan Kamil yang di Jawa Barat jangan pilih Dedi Mulyadi yang di Jawa Tengah jangan pilih Ahmad Ahmad Lutfi yang di Jawa Timur, jangan pilih itu.

Yang kita suratkan dari yang tersirat yang disampaikan oleh ketua MUI Kenapa? karena mereka semua adalah pendukung politik dinastinya Mulyono alias Joko Widodo.

Bagaimana dengan Anies Baswedan Anies Baswedan sudah endorse ini di Jakarta di Jawa Barat di Jawa Timur.

Alhamdulillah tidak ada satupun dari yang dihimbau dilarang oleh Anies Baswedan sudah terang-terangan di Jakarta mendukung Pramono anu Rano Karno di Jawa Barat mendukung Ilham Habibie di Jawa Timur mendukung siapa lupa saya ada beberapa yang sudah sudah didukung juga, mari kita kupas satu persatu ulama sudah mulai bergerak."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"MUI MENGHIMBAU KEPADA SELURUH MASYARAKAT(RAKYAT) AGAR JNG SAMPAI SALAH MEMILIH CAGUB2 DAN WALI KOTA YG DI DUKUNG OLEH DINASTY JOKOWI....

KITA HARUS IKUTI APA KATA KETUA MUI..

KARNA KETUA MUI MEWAKILI PARA ULAMA SE INDONESIA"

Benarkah klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

 

2 dari 4 halaman

Foto yang Diklaim Dugaan Politik Uang di Sultra dan Sulsel

Sebuah foto yang diklaim sebagai dugaan praktik politik uang di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawei Selatan (Sulsel) beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun X pada 24 November 2024.

Dalam foto tersebut, terlihat beberapa amplop putih terbuka yang di dalamnya uang pecahan Rp50 ribu. Foto tersebut kemudian diklaim sebagai praktik politik uang yang disebut "Sedekah Shubuh" di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

"Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra)

Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan😩

Demokrasi makin Rusak

@KPU_ID

@bawaslu_RI

@jokowi

@prabowo

@DPR_RI

Mohon Jangan Melakukan Pembiaran🙏🏼," tulis salah satu akun X.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 148 ribu kali dilihat dan mendapat 79 komentar dari warganet.

Benarkah dalam foto tersebut sebagai dugaan praktik politik uang di Sultra dan Sulsel? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

 

3 dari 4 halaman

Dukungan Anies Bikin Pramono-Rano Hanya Peroleh Suara 28,4 Persen

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 November 2024.

klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen berupa poster digital yang menampilkan foto Pramono, Anies dan Rano. Dalam poster tersebut juga terdapat foto Megawati sedang memegang wajah.

Dalam poster tersebut terdapat tulisan

"ANIES BIKIN APES!!

DIDUKUNG ANIES DAN AMIEN RAIS PRAMONO RANO CUMA 28.4%"

Poster tersebut diberik keterangan sebagai berikut:

"Inilah bukti wabah n ternak nya tidak berguna d Jkt khusus nya... Apa lagi Indonesia,"

Benarkah klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini