Sukses

6 Hoaks yang Beredar Sepekan, dari Seputar Pilkada sampai Kesehatan

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar di media sosial dalam sepekan, berikut daftarnya.

Liputan6.com, Jakarta- Media sosial menjadi tempat untuk mendapat dan berbagi informasi, namun tidak semuanya benar. Hoaks pun kerap berseliweran dan sulit dikenali lewat platform tersebut.

Sebab itu, sebaiknya kita jeli ketika mendapat informasi, tidak langsung mempercayainya sebelum memastikan kabar tersebut benar.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar di media sosial dalam sepekan, berikut daftarnya.

 

MUI Imbau Masyarakat untuk Tidak Pilih Calon Kepala Daerah yang Didukung Jokowi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 November 2024.

Klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi berupa video yang meniampilkan seorang sedang berbicara, berikut transkripnya.

"Geger dan gempar juga ini ada imbauan dari MUI tentu disampaikan oleh ketua umumnya langsung Bapak Haji siapa ya?. Nanti lagi kita lihat ya, tapi yang pasti ketua MUI ini menyarankan mengimbau umat Islam untuk tidak pilih pemimpin yang mendukung dinasti politik, tidak boleh pemimpin pendukung politik dinasti ini tersirat ya karena kalau tersurat kan disebutkan namanya.

Tapi tentu kita bisa dengan mudah membaca itu artinya jangan pilih siapa, Oke kita sebutkan saja langsung satu-satu nah kita untuk menjadi ya umat Islam dihimbau MUI imbau umat Islam tak pilih pemimpin pendukung politik dinasti artinya? jangan pilih mereka siapa buat sahabat yang di Sumatera Utara jangan pilih Boby Nasution yang ada di Banten jangan pilih Andrasoni, sahabat yang di Jakarta jangan pilih Ridwan Kamil yang di Jawa Barat jangan pilih Dedi Mulyadi yang di Jawa Tengah jangan pilih Ahmad Ahmad Lutfi yang di Jawa Timur, jangan pilih itu.

Yang kita suratkan dari yang tersirat yang disampaikan oleh ketua MUI Kenapa? karena mereka semua adalah pendukung politik dinastinya Mulyono alias Joko Widodo.

Bagaimana dengan Anies Baswedan Anies Baswedan sudah endorse ini di Jakarta di Jawa Barat di Jawa Timur.

Alhamdulillah tidak ada satupun dari yang dihimbau dilarang oleh Anies Baswedan sudah terang-terangan di Jakarta mendukung Pramono anu Rano Karno di Jawa Barat mendukung Ilham Habibie di Jawa Timur mendukung siapa lupa saya ada beberapa yang sudah sudah didukung juga, mari kita kupas satu persatu ulama sudah mulai bergerak."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"MUI MENGHIMBAU KEPADA SELURUH MASYARAKAT(RAKYAT) AGAR JNG SAMPAI SALAH MEMILIH CAGUB2 DAN WALI KOTA YG DI DUKUNG OLEH DINASTY JOKOWI....

KITA HARUS IKUTI APA KATA KETUA MUI..

KARNA KETUA MUI MEWAKILI PARA ULAMA SE INDONESIA"

Benarkah klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

 

Dukungan Anies Bikin Pramono-Rano Hanya Peroleh Suara 28,4 Persen

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 November 2024.

klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen berupa poster digital yang menampilkan foto Pramono, Anies dan Rano. Dalam poster tersebut juga terdapat foto Megawati sedang memegang wajah.

Dalam poster tersebut terdapat tulisan

"ANIES BIKIN APES!!

DIDUKUNG ANIES DAN AMIEN RAIS PRAMONO RANO CUMA 28.4%"

Poster tersebut diberik keterangan sebagai berikut:

"Inilah bukti wabah n ternak nya tidak berguna d Jkt khusus nya... Apa lagi Indonesia,"

Benarkah klaim dukungan Anies Baswedan membuat Pramono-Rano hanya peroleh suara 28,4 persen? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

 

BP2MI Salurkan Bantuan Rp 1,5 Miliar Bagi Pekerja Migran Indonesia

Kabar tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyalurkan bantuan Rp1,5 miliar bagi pekerja migran Indonesia beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook yang mencatut BP2MI.

Akun Facebook itu menampilkan video Kepala BP2MI periode 2020-2024, Benny Rhamdani. Dalam video itu, Benny tampak mengenakan kemeja berwarna putih. Ia duduk dalam sebuah ruangan lengkap dengan meja kerja hingga laptop. Ia kemudian menyampaikan akan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp1,5 miliar.

"Pekerja migran Indonesia layak mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah dengan total Rp 1,5 miliar untuk 20 pekerja migran. Dikarenakan dialah penyumbang devisa terbesar untuk negara," demikian kutipan dalam video tersebut.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 22 ribu kali ditonton dan mendapat 101 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu BP2MI menyalurkan bantuan Rp1,5 miliar bagi pekerja migran? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

2 dari 3 halaman

Hoaks Berikutnya

4. Link Lamaran CPNS Basarnas 2024

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link lamaran CPNS Basarnas2024, informasi tersebut diunggah tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 16 Oktober 2024.

Klaim link lamaran CPNS Basarnas 2024 berupa tulisan sebagi berikut.

"PERSYARATAN PELAMARAN CPNS BASARNAS 2024

Persyaratan Umum

1. Warga Negara Indonesia (WNI). Pelamar harus merupakan warga negara yang sah dengan bukti KTP.

2. Usia minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Batas usia ini harus dipenuhi saat melakukan pendaftaran.

3. Tidak pernah dipidana dengan hukuman penjara selama 2 tahun atau lebih. Pelamar yang memiliki catatan kriminal berat tidak diperbolehkan melamar.

4. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari PNS, TNI, Polri, atau pegawai swasta. Integritas pelamar sangat penting bagi instansi pemerintah.

5. Tidak sedang menjabat sebagai PNS, TNI, atau Polri. Jika pelamar masih bekerja di sektor-sektor ini, mereka tidak diizinkan mendaftar CPNS.

6. Tidak terlibat dalam partai politik atau aktivitas politik praktis. Ini penting untuk menjaga netralitas dan profesionalisme.

7. Memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang dilamar. Pendidikan minimal harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk setiap formasi.

8. Sehat jasmani dan rohani. Pelamar harus dalam kondisi sehat secara fisik dan mental.

9. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Mobilitas dan kesediaan untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu kunci penting."

Tulisan tersebut disertakan link yang diklaim sebagai formulir pendaftaran.

Berikut linknya:

"https://lowongankerjabasarnas.aflha.nl/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR3PVOdSUoMekZ0xtpf73owWR1yraD1uu_Kv72v0Q6yoy-qUCMvgkrlTlFo_aem_4THUObeDWJNznUCNwjcwQQ"

Jika diklik mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta pengaksesnya mengisi data pribadi, seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor telegram.

Benarkah klaim link lamaran CPNS Basarnas 2024? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....

 

5. Tautan Pendaftaran Petani Milenial dari Kementan

Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk petani milenial dari Kementerian Pertanian (Kementan). Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 November 2024.

Berikut narasinya:

"Pendaftaran untuk program Petani Milenial bagi anak-anak muda di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan yang dicanangkan. Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam pengelolaan lahan pertanian.Program ini memberikan jaminan penghasilan yang menarik, dengan proyeksi pendapatan lebih dari Rp10 juta per bulan bagi para petani milenial.Program ini juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia guna meningkatkan kemampuan para pendaftar dalam mengelola sistem pertanian modern.Program Petani Milenial dirancang untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dalam usaha tani. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi petani yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi digital.Bagi kamu yang berminat mendaftar menjadi petani milenial daftarkan diri kamu bersama kami"

Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk petani milenial dari Kementan? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

6. Video Mantan Menkes Nila Moeloek Promosi Obat Prostat

Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mempromosikan obat prostat. Postingan itu beredar sejak awal bulan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 November 2024.

Dalam postingannya terdapat video Nila Moeloek sedang diwawancara Andy Noya dan membicarakan metode pengobatan prostatitis.

Akun itu menambahkan narasi:

"Anda boleh memesan di sini 👉🏻Semua orang membicarakannya! Prof. Nila Moeloek dianugerahi penghargaan atas keunggulannya dalam perawatan kesehatan setelah mempublikasikan metode pengobatan prostatitis yang akan menyelamatkan jutaan jiwa!"

Lalu benarkah postingan video mantan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mempromosikan obat prostat? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.