Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program makan bergizi gratis beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 Oktober 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah foto anak-anak sekolah yang tengah memegang sebotol susu. Kemudian dalam gambar tersebut terdapat narasi berisi kabar bahwa Kementan akan mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program makan bergizi gratis.
Advertisement
Baca Juga
"1,8 JUTA TON SUSU PROGRAM MAKAN SIANG BERGIZI GRATIS AKAN DIIMPOR DARI VIETNAM," demikian narasi dalam foto tersebut.
"1,8 Jutaa Ton Susu Program Makan Bergizi Gratis akan Diimpor dari Vietnam," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 163 kali direspons dan mendapat 152 komentar dari warganet.
Benarkah Kementan akan mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program makan bergizi gratis? Berikut penelusurannya.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Kementan akan mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program makan bergizi gratis. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kementan impor susu makan bergizi gratis" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat klarifikasi dari Kementan terkait kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kementan tegaskan tak ada rencana impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam" yang dimuat situs antaranews.com pada 27 Oktober 2024.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa Kementan tidak ada rencana melakukan impor tersebut, namun lebih kepada mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief.
Arief menyatakan bahwa pihaknya ingin memperjelas informasi yang beredar, sehingga tidak salah dalam menangkap pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait investasi perusahaan Vietnam untuk produksi susu sebesar 1,8 juta ton.
Arief mengungkapkan, Mentan menekankan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Vietnam difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi dalam negeri guna mencapai kemandirian pangan, sesuai arahan Presiden.
Investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan mengelola lahan seluas 10.000 hektar dan membangun fasilitas pengolahan susu yang diproyeksikan akan menghasilkan produksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun.
"Target produksi ini bukanlah hasil dari impor susu, melainkan dari kapasitas produksi lokal yang akan dibangun dan ditingkatkan melalui investasi tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menerangkan bahwa jika investasi itu berjalan sesuai rencana, produksi susu dari industri dalam negeri diperkirakan akan mencapai 1,8 juta ton dalam tiga hingga lima tahun ke depan.
"Sehingga dapat memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan nasional yang saat ini masih bergantung pada impor sebesar 3,7 juta ton per tahun," ujarnya.
Langkah ini, lanjut Arief, diharapkan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi.
Arief menambahkan, rencana strategis itu merupakan langkah konkret Kementan dalam menekan ketergantungan impor dan memperkuat industri persusuan nasional, sejalan dengan arahan Presiden untuk mencapai kemandirian pangan nasional.
"Kami berharap rekan-rekan media dapat menyampaikan informasi ini secara utuh dan akurat, serta mendukung upaya Kementan dalam mendorong pembangunan industri peternakan nasional untuk mencapai kemandirian protein hewani di Indonesia,"'kata Arief.
Â
Referensi:
https://www.antaranews.com/berita/4425221/kementan-tegaskan-tak-ada-rencana-impor-18-juta-ton-susu-dari-vietnam
Â
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Kementan akan mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk program makan bergizi gratis telah diklarifikasi. Kementan tidak berencana mengimpor susu, namun lebih kepada mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement