Sukses

Telegram Digunakan untuk Pendaftaran Bansos Ternyata Hoaks, Simak Faktanya

Aplikasi percakapan seperti Telegram digunakan agar masyarakat bisa berkomunikasi dengan mudah. Sayangnya banyak oknum yang menggunakannya untuk mengelabui atau menipu orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi percakapan seperti Telegram digunakan agar masyarakat bisa berkomunikasi dengan mudah. Sayangnya banyak oknum yang menggunakannya untuk mengelabui atau menipu orang lain.

Simak beberapa hoaks yang meminta masyarakat mendaftar melalui Telegram berikut ini:

1. Cek Fakta: Hoaks Presiden Prabowo Minta Masyarakat Mendaftar Melalui Telegram Jika Ingin Utangnya Dilunasi Pemerintah

Beredar di media sosial postingan video Presiden Prabowo meminta masyarakat yang punya utang untuk mendaftar melalui Telegram jika ingin dilunasi pemerintah. Postingan ini beredar sejak sepekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mengunggahnya pada 5 Desember 2024.

Dalam postingannya terdapat video Presiden Prabowo dengan narasi sebagai berikut:

"Siapa saja dari kalian yang mau melunasi utang-piutang dan belum memiliki biaya untuk melunasinya segera hubungi saya pasti saya bantu.

Program ini resmi bukan hoaks dan program ini sudah berjalan tolong bagikan video ini kepada saudara teman dan kerabat kalian ya"

Akun itu menambahkan narasi:

"INFO DAFTAR DAN CEK NAMA ANDA APAKAH SUDAH TERDAFTAR ATAU BELUM MELALUI LINK DI BIO PROFIL SAYA DAFTAR AKUN TELEGRAM YANG AKTIF"

Lalu benarkah postingan video Presiden Prabowo meminta masyarakat yang punya utang untuk mendaftar melalui Telegram jika ingin dilunasi pemerintah? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Bantuan Sosial dari Pemerintah Sebesar Rp 5 Juta dengan Daftar Melalui Telegram

Beredar di media sosial postingan bantuan sosial dari pemerintah sebesar Rp 5 juta dengan mendaftar melalui Telegram. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 November 2024.

Berikut narasi dalam postingan itu:

"𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻 𝗦𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻 (𝗣𝗞𝗛) 𝟮𝟬𝟮𝟰 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗷𝗲𝗻𝗶𝘀 𝗯𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝘀𝗲𝘀𝘂𝗮𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮, 𝘆𝗮𝗶𝘁𝘂 :

1. Ibu Hamil-Nifas- Rp.5.000.000

2. Anak Usia Dini-Balita- Rp.5.000.000

3. Lansia- Rp.5.000.000

4. Penyandang Disabilitas- Rp.5.000.000

5. Anak SD Rp.5.000.000

6. Anak SMP Rp.5.000.000

7. Anak SMA Rp. 5.000.000

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐌𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐢𝐚𝐥( 𝐏𝐊𝐇, 𝐊𝐏𝐌 & 𝐁𝐏𝐍𝐓 ) INFO PENDAFTAR BANSOS (Bantuan Sosial)𝗦𝗶𝗹𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗥𝗲𝗴𝗶𝘀𝘁𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗮𝗿

1.Klik link https://bantuan-pkh-2024.guirel.win

2. Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)

3. Masukkan Nama Lengkap Sesuai KTP, dan Nomor Telegram Aktif

4. Masukkan kode OTP dari TELEGRAM

5. Ikuti prosedur Yang Telah di Tentukan"

Lalu benarkah postingan bantuan sosial dari pemerintah sebesar Rp 5 juta dengan mendaftar melalui Telegram? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Bansos Rp 2,4 Juta dari Pemerintah Melalui Telegram

Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran bantuan sosial (bansos) tunai Rp 2,4 juta dari pemerintah melalui Telegram. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 6 November 2024.

Berikut narasi dalam postingan tersebut:

"Bantuan sosial dari pemerintah selamat kepada pemilik BPJS Kesehatan bisa dapat Bansos total 2,4 juta di tahun 2024

Begini cara daftarnya 👇https://bansosterkini-2024.cek-data.my.idJangan Lupa "SHARE" Bantuan Ini Dengan Keluarga Yang Lain. Terima Kasih"

Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran bantuan sosial tunai dari pemerintah melalui Telegram? Simak dalam artikel berikut ini...

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini