Sukses

Analis Ungkap Hoaks Politik Tahun 2019 Lebih Berbahaya Ketimbang 2024

Hoaks yang beredar pada tahun politik 2024 ternyata punya pola dan jenis berbeda dengan tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang beredar pada tahun politik 2024 ternyata punya pola dan jenis berbeda dengan tahun 2019. Hal ini disampaikan analis Drone Emprit, Nova Mujahid dalam Virtual Class Liputan6.com "Puncak Hoaks Politik Terjadi di Tahun 2024, Prediksi Tahun Depan?" yang digelar Rabu (18/12/2024).

Nova menjelaskan volume hoaks pada 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019. Namun, meskipun jumlahnya meningkat, kualitas atau dampak keberbahayaan isu hoaks di tahun ini justru mengalami penurunan.

"Pada 2019, sebagian besar hoaks terkait isu SARA, yang memperkeras polarisasi akibat efek pemilu sebelumnya, seperti pada 2017. Sementara di 2024, meskipun volumenya meningkat, isu SARA hampir tidak muncul. Hoaks lebih banyak menyasar individu, kesehatan, atau dukungan politik tertentu," ujar Nova.

"Ia menambahkan bahwa isu-isu seperti kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sempat menjadi tren pada 2019 kini hampir tidak terlihat sama sekali. Sebaliknya, isu perdukunan justru menjadi salah satu yang cukup dominan di 2024," katanya menambahkan.

Nova menambahkan bahwa hoaks pada tahun 2024 cenderung berfungsi sebagai alat untuk memperkuat branding atau melemahkan citra pihak tertentu. Ia juga berharap hoaks bisa mereda setelah tahun politik.

"Agar kita bisa fokus pada perbaikan ekonomi, fokus pada pembangunan, dan seterusnya. Tetapi hoaks politik sangat erat kaitannya dengan kepentingan untuk memperebutkan kekuasaan, jadi pasti akan selalu ada," ucapnya.

Penulis: Aqma Aulia

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.