Liputan6.com, Jakarta- Hoaks yang menimbulkan dampak negatif menjadi salah satu masalah dalam perkembangan teknologi digital, informasi bohong tersebut pun diprediksi akan terus beredar pada tahun 2025.
Analis Drone Emprit, Nova Mujahid mengatakan, hoaks yang beredar pada tahun depan terkait dengan kebijakan pemerintah, pro dan kontra yang ditimbulkan akan memancing oknum membuat dan menyebar hoaks.
Baca Juga
"Saya kira balik lagi tentang kebijakan, ketika ada pro kontra ada yang dirugikan. Misalkan kebijakan ini pesanan kelompok tertentu," kata Nova dalam Virtual Class Liputan6.com "Puncak Hoaks Politik Terjadi di Tahun 2024, Prediksi Tahun Depan?" yang dikutip Sabtu (18/12/2024).
Advertisement
Nova melanjutkan, prediksi hoaks berikutnya yang akan beredar adalah terkait penegakan hukum yang dilakukan aparat, diakibatkan karena bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Lalu lagi biasnya terkait dengan penegakan hukum, biasanya akan keluar hoaksnya. Dia ditangkap karena kontra kebijakan tertentu," tuturnya.
Menurut Nova hoaks dengan dua isu tersebut akan selalu muncul sepanjang 2025. "Hal seperti itu akan muncul terus. Saya kira itu yang paling mungkin keluar (hoaksnya)," ucap Nova.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Memanfaatkan AI
Nova mengungkapkan, kecerdasan buatan Artificial intelligence (AI) akan semakin digunakan untuk memperkuat hoaks, agar membuat masyarakat meyakini informasi bohong tersebut.
"AI akan dimanfaatkan untuk memperkuat hoaks," tegas Nova.
Nova melanjutkan, hoaks menggunakan AI akan memanipulasi sejumlah tampilan seperti suara, wajah dan suasana.
"Ini terjadi juga di 2024 mengubah suara, merubah wajah memunculkan suasana, isunya miri-mirip saja. AI digunakan untuk memperkuat hoaks," ungkap Nova.
Advertisement
Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.