Sukses

Hoaks Terkini Seputar Politik, Mencatut Tokoh sampai Partai

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar politik, hoaks tersebut mencatut tokoh politik sampai partai.

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar politik masih beredar di media sosial, meski Pemilu dan Pilkada 2024 telah berlalu. Kabar bohong tersebut tetap harus diwaspadai sebab dapat membuat persepsi yang salah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar politik, hoaks tersebut mencatut tokoh politik sampai partai.

Berikut hoaks terkini seputar politik.

Foto Jokowi Jadi Ketum Golkar Menggantikan Bahlil

<p>Gambar tangkapan layar foto yang diklaim Presiden ke-7 RI, Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Bahlil Lahadalia. (sumber: Facebook)</p>

Sebuah foto yang diklaim Presiden ke-7 RI, Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Bahlil Lahadalia beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun TikTok pada 12 Desember 2024.

Dalam foto tersebut, terlihat tengah memberikan keterangan pers di depan para wartawan. Ia terlihat mengenakan kemeja kuning lengan panjang. Di samping Jokowi tampak Bahlil Lahadalia dan Prabowo Subianto.

Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Jokowi telah sah menjadi ketum Partai Golkar menggantikan Bahlil Lahadalia.

"RODA POLITIK JOKOWI

SAH!! JOKOWI JADI KETUM GOLKAR MENGGANTIKAN BAHLIL

ADA APA DGN JKW," demikian narasi dalam foto tersebut.

"JOKOWI GOLKAR

Roda Politik Jokowi berhenti di Partai Golkar.

Apa ada maksud dan Tujuan kenapa Golkar yg dipilih Jokowi?" tulis salah satu akun TikTok.

Konten yang disebarkan akun TikTok tersebut telah 3 juta kali ditonton dan mendapat 10 ribu lebih komentar dari warganet.

Benarkah dalam foto tersebut Jokowi telah resmi menjadi ketum Partai Golkar menggantikan Bahlil Lahadalia? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.....

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 4 halaman

Video Risma Menangis karena Kalah dari Khofifah Saat Pilgub Jatim 2024

Sebuah video yang diklaim Tri Rismaharini menangis karena kalah dari Khofifah Indar Parawansa saat Pilgub Jatim 2024 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun TikTok pada 29 November 2024.

Dalam video berdurasi 25 detik itu memperlihatkan Risma yang tertunduk sambil menangis. Ia tampak mengenakan jilbab berwarna hitam dan kemeja putih. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Risma menangis karena kalah dari Khofifah saat Pilgub Jatim 2024.

"Salah kursi Bu panjenengan orang baik dn cerdas..sayang sekali kursi yg salah

CALON GUBERNUR JAWA TIMUR DARI PDIP RISMA MENANGIS SEDIH KALAH DARI KHOFIFAH TERLIHAT DIA SANGAT KECEWA???" demikian narasi dalam video tersebut.

Video yang disebarkan akun TikTok tersebut telah 1.368 kali dibagikan dan mendapat 10 ribu komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu Risma menangis karena kalah dari Khofifah saat Pilgub Jatim 2024? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

 

 

3 dari 4 halaman

MUI Imbau Masyarakat untuk Tidak Pilih Calon Kepala Daerah yang Didukung Jokowi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 November 2024.

Klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi berupa video yang meniampilkan seorang sedang berbicara, berikut transkripnya.

"Geger dan gempar juga ini ada imbauan dari MUI tentu disampaikan oleh ketua umumnya langsung Bapak Haji siapa ya?. Nanti lagi kita lihat ya, tapi yang pasti ketua MUI ini menyarankan mengimbau umat Islam untuk tidak pilih pemimpin yang mendukung dinasti politik, tidak boleh pemimpin pendukung politik dinasti ini tersirat ya karena kalau tersurat kan disebutkan namanya.

Tapi tentu kita bisa dengan mudah membaca itu artinya jangan pilih siapa, Oke kita sebutkan saja langsung satu-satu nah kita untuk menjadi ya umat Islam dihimbau MUI imbau umat Islam tak pilih pemimpin pendukung politik dinasti artinya? jangan pilih mereka siapa buat sahabat yang di Sumatera Utara jangan pilih Boby Nasution yang ada di Banten jangan pilih Andrasoni, sahabat yang di Jakarta jangan pilih Ridwan Kamil yang di Jawa Barat jangan pilih Dedi Mulyadi yang di Jawa Tengah jangan pilih Ahmad Ahmad Lutfi yang di Jawa Timur, jangan pilih itu.

Yang kita suratkan dari yang tersirat yang disampaikan oleh ketua MUI Kenapa? karena mereka semua adalah pendukung politik dinastinya Mulyono alias Joko Widodo.

Bagaimana dengan Anies Baswedan Anies Baswedan sudah endorse ini di Jakarta di Jawa Barat di Jawa Timur.

Alhamdulillah tidak ada satupun dari yang dihimbau dilarang oleh Anies Baswedan sudah terang-terangan di Jakarta mendukung Pramono anu Rano Karno di Jawa Barat mendukung Ilham Habibie di Jawa Timur mendukung siapa lupa saya ada beberapa yang sudah sudah didukung juga, mari kita kupas satu persatu ulama sudah mulai bergerak."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"MUI MENGHIMBAU KEPADA SELURUH MASYARAKAT(RAKYAT) AGAR JNG SAMPAI SALAH MEMILIH CAGUB2 DAN WALI KOTA YG DI DUKUNG OLEH DINASTY JOKOWI....

KITA HARUS IKUTI APA KATA KETUA MUI..

KARNA KETUA MUI MEWAKILI PARA ULAMA SE INDONESIA"

Benarkah klaim MUI mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon kepala daerah yang didukung Jokowi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini