Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Brigade Pangan di 12 Provinsi Lewat Link Ini

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran program Brigade Pangan di 12 provinsi, bagaimana faktanya? Sima artikel berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran program Brigade Pangan di 12 provinsi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Desember 2024.

Klaim link pendaftaran program Brigade Pangan di 12 provinsi berupa tulisan sebagai berikut.

"Ayo bergabung menjadi bagian dari Brigade Pangan di 12 provinsi!

Ada kabar gembira nih buat para Warga Indonesia yang tertarik untuk menjadi Petani Millenial demi mewujudkan Swasembada Beras di 12 Provinsi di Indonesia. Informasi lebih detail terkait Brigade Pangan dan Lokasi Areal, dapat diakses pada link berikut: https://register2024.info/brigadepangan/

Jadi, segera daftarkan diri kamu untuk menjadi salah satu dari tim Brigade Pangan pada link berikut yaa.

Link pendaftaran: https://register2024.info/brigadepangan/"

Benarkah klaim link pendaftaran Brigade Pangan di 12 provinsi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran program Brigade Pangan di 12 provinsi, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran Brigade Swasembada Pangan, Berikut Kriterianya" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 23 November 2024.

Dalam artikel situs Liputan6.com, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti pun menjelaskan bagaimana tata cara melakukan pendaftaran Brigade Swasemabda Pangan. Sebagai langkah pertama, kata Idha, calon petani harus datang langsung ke Dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.

 "Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (kementan),” ujar Idha saat ditemui usai mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada pangan di Auditorium Utama Kementan, Rabu, 20 November 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (23/11/2024).Penelusuran juga mengarah pada artikel berujudul "Muncul Hoaks soal Program Brigade Pangan, Kementan Imbau Masyarakat Hati-hati" yang dimuat situs Liputan6.com.

Dalam artikel situs Liputan6.com, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan informasi palsu atau hoaks terkait dengan pendaftaran, besaran gaji, hingga bantuan alat dan untuk program Brigade Pangan. Program tersebut merupakan inisiasi dari Kementan dalam upaya mempercepat swasembada pangan nasional.

Kepala Biro Humas Kementan, Moch Arief Cahyono menekankan, pentingnya verifikasi informasi melalui sumber resmi seperti situs Kementan dan akun media sosial terverifikasi terutama terkait dengan program Brigade Pangan. 

Menurut Arief, program Brigade Pangan dirancang untuk memberdayakan petani milenial dengan teknologi modern. Setiap brigade terdiri dari 15 petani yang mengelola lahan seluas sekitar 200 hektar. Proses pendaftaran dimulai dari BPP melalui penyuluh desa, kemudian dibahas dalam musyawarah desa yang menghasilkan SK Kepala Desa. Data brigade selanjutnya diinput ke aplikasi Simluhtan untuk memastikan transparansi dan pengawasan.

Anggota brigade berkesempatan mendapatkan pelatihan teknik pertanian modern, akses alat dan mesin pertanian (alsintan), benih unggul, pupuk, serta dukungan infrastruktur seperti tata air dan irigasi. Dari segi finansial, program ini menjanjikan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan bagi tiap anggota, dengan potensi keuntungan nasional mencapai Rp4,46 miliar per tahun.

"Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga membangun ekosistem pertanian yang modern, profesional, dan berkelanjutan. Dengan dukungan generasi muda, Indonesia bisa mewujudkan kemandirian pangan," ujar Arief.Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Waspada Hoaks Program Brigade Pangan, Pahami Informasi Resmi dan Cara Pendaftarannya" yang dimuat situs tanamanindustri.bsip.pertanian.go.id, pada 31 Desember 2024.

Tulisan dalam situs tanamanindustri.bsip.pertanian.go.id menyebutkan, Program Brigade Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi langkah strategis mempercepat swasembada pangan nasional. Namun, beredarnya hoaks di media sosial mengganggu pelaksanaannya. Kepala Biro Humas Kementan, Moch. Arief Cahyono, mengingatkan masyarakat untuk memverifikasi informasi melalui sumber resmi seperti situs Kementan dan akun media sosial terverifikasi.

Beberapa hoaks yang beredar mencakup pendaftaran palsu, mekanisme yang keliru, janji gaji Rp10 juta tanpa bukti, hingga klaim bantuan alat dan pupuk dengan imbalan tertentu. “Hoaks ini merugikan petani sebagai ujung tombak program. Masyarakat harus selektif dan jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tegas Arief

Program ini tidak menggunakan link latihanonline.pertanian.go.id atau tautan lain yang tersebar di akun-akun tidak resmi.

Link latihanonline.pertanian.go.id adalah tautan pendaftaran petani milenial, tetapi bukan untuk umum. Melainkan tautan yang digunakan oleh BPPSDMP Kementerian Pertanian khusus untuk pendaftaran peserta pelatihan petani milenial yang bersifat sementara dan terbatas pada kegiatan tertentu.

 

Sumber:

https://tanamanindustri.bsip.pertanian.go.id/berita/waspada-hoaks-program-brigade-pangan-pahami-informasi-resmi-dan-cara-pendaftarannya 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran program Brigade Pangan di 12 provinsi tidak benar.

Cara melakukan pendaftaran Brigade Swasemabda Pangan langkah pertama, calon petani harus datang langsung ke Dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.

Program ini tidak menggunakan link latihanonline.pertanian.go.id atau tautan lain yang tersebar di akun-akun tidak resmi.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini