Sukses

Menko Pangan Minta Warga Waspadai Modus Penipuan Pengadaan Program Makan Bergizi Gratis

Modus penipuan bermodus pengadaan program makan bergizi gratis muncul di sejumlah daerah. Hal ini turut menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan pengadaan program makan bergizi gratis muncul di sejumlah daerah. Hal ini turut menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Ia menyayangkan, adanya aksi penipuan yang mengatasnamakan pengadaan program makan bergizi gratis. Menurut dia, pemerintah tidak pernah meminta pungutan apapun kepada pihak yang diajak bekerjasama menyediakan makan bergizi gratis.

"Tidak ada pungutan apapun dalam bentuk apapun. Kalau ada, pasti pihak-pihak yang melakukan penipuan," kata Zulkifli Hasan dikutip dari akun Instagramnya, @zul.hasan, Minggu (5/1/2025).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengimbau, masyarakat untuk segera melapor ke aparat penegak hukum jika menemukan modus penipuan tersebut.

"Oleh karena itu, kalau ada oknum-oknum yang menamakan siapapun yang meminta biaya, itu pasti penipu dan tidak benar. Laporkan kepada aparat penegak hukum," ucap Zulhas.

Ia menegaskan, tidak ada pungutan apapun dalam penyediaan makanan untuk program makan bergizi gratis. Karena itu, ia Zulhas meminta, masyarakat berhati-hati dan tidak terjebak modus penipuan tersebut.

"Hati-hati sekali lagi, tidak ada pungutan apapun ini semua dari pemerintah," tegas Zulhas.

Sebelumnya, Komando Distrik Militer 0304/Agam, Sumatera Barat menyebutkan, aksi penipuan bermodus program makan bergizi gratis terjadi di Kota Bukittinggi dengan mengatasnamakan Kodim. Pelaku meminta bayaran hingga puluhan juta rupiah ke pengusaha kuliner

"Pelaku penipuan menyebarkan proposal penyediaan bahan makanan gratis mengatasnamakan Kodim 0304/Agam. Ada tandatangan dan stempel palsu juga," kata Dandim 0304/Agam Letkol Arm. Bayu Ardhiyta Nugroho dilansir dari Antara, Minggu (5/1/2025).

Ia menjelaskan, modus pelaku adalah dengan meminta bantuan pengadaan bahan makanan bergizi gratis kepada korban. Namun, karena korban tidak memiliki bahan baku berupa ikan kaleng dan daging kornet, korban akhirnya bersedia mengirimkan sejumlah uang.

Korban yang merupakan pengusaha kuliner kemudian mengirimkan uang melalui transfer Bank kepada pelaku dua kali dengan total Rp42 juta pada Jumat 3 Januari 2025.

Korban baru menyadari telah menjadi korban penipuan setelah mendatangi Markas Kodim (Makodim) dan mendapati tidak adanya kegiatan tersebut. Korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Polresta Bukittinggi.

"Ini jelas penipuan dan membawa nama institusi TNI. Kami minta warga berhati-hati dan melakukan cek ricek konfirmasi ke Makodim. Kami minta kewaspadaan seluruh warga terhadap aksi penipuan ini," ucap Bayu.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini