Sukses

Cek Fakta: Hoaks Video Hasto Kristiyanto Menangis Setelah Jadi Tersangka KPK

Beredar video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menangis setelah menjadi tersangka. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menangis setelah menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Desember 2024.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, Hasto yang mengenakan setelan jas itu menangis dan memberikan keterangan di depan wartawan.

"Semoga diberikan keadilan atas praktik-praktik kekuasaan yang tidak benar. Kami semua menangis, para kiai menangis, Ibu Megawati menangis. Kami tidak menyangka ada orang yang menggunakan cara-cara seperti ini," kata Hasto dalam video tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar Hasto menangis setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

"Hasto menangis, tersangka KPK

Seng sabar ya pak...mungkin ini kurma yang harus dilewati," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 429 kali ditonton dan mendapat 4 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis setelah jadi tersangka KPK? Berikut penelusurannya.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis setelah jadi tersangka KPK. Hasil penelusuran, ditemukan video identik di situs berbagi video YouTube.

Video tersebut berjudul "Kembalikan Mandat, PDI-P Beri Pendampingan ke Azwar Anas" yang dimuat channel YouTube KOMPASTV pada 6 Januari 2024.

Berikut gambar tangkapan layarnya.

<p>Gambar tangkapan layar video dari channel YouTube KOMPASTV.</p>

Dalam video tersebut, Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Azwar Anas dari calon wakil gubernur Jawa Timur pada pada Pilkada 2018.

Dikutip dari Liputan6.com, Hasto terlihat emosional saat menyampaikan pengunduran diri Azwar Anas di depan kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia meneteskan air mata.

"Saya sudah laporkan kepada Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) terkait dengan Azwar Anas," tutur Hasto di Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).

Menurut Hasto, Azwar Anas telah menjadi korban politik hitam. PDIP, sambung dia, mengutuk keras pihak-pihak yang menyerang Abdullah Azwar Anas.

"Kami bisa memahami perasaan dari Azwar Anas. Kami mengutuk sekeras-kerasnya kepada pihak manapun yang melakukan kampanye hitam, sehingga benih-benih yang baik dipatahkan di tengah jalan," kata Hasto sambil mengusap air matanya, suaranya pun terbata-bata.

Hasto meyakini, ada kelompok tertentu yang tak siap menerima Azwar Anas berkompetisi dalam Pilkada Jawa Timur. Sebab, sambung Hasto, Azwar Anas dikenal sebagai pemimpin yang terus memperjuangkan kepentingan rakyat di Banyuwangi.

"Ia juga memimpin upaya kriminalisasi di wilayahnya, arena kebijakan yang diambil untuk kepentingan rakyat. Ia lebih memilih membela rakyat," tandas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

 

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=Mwl0l_r450s

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diklaim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis setelah jadi tersangka KPK ternyata tidak benar. Faktanya, dalam video tersebut Hasto menangis saat mengumumkan Azwar Anas mundur dari calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018 lalu.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini