Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Artikel Berjudul "Wapres Gibran Pemerintah Tidak Sengaja Memakai Dana Haji Jadi Tidak Berdosa"

Beredar di media sosial postingan artikel berita berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa".

Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi

International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel berita berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa". Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 Maret 2025.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNN Indonesia berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa".

Akun itu menambahkan narasi

"Bang Toyib ngak pulang ngak usah ngomong siapa ngeles aja. Gak sengaja katanye makan dana haji pantesan si yakul pergi gak pulang pulang jadi bang toyib"

Lalu benarkah postingan artikel berita berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa"?

Promosi 1
2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah laman CNNIndonesia.com pada 27 Februari 2025.

Namun dalam artikel asli mempunyai judul "Gibran Beri Pantun 'Mata Merah': Perintah Presiden Dipatuhi Dong"

Berikut isi artikelnya:

"Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melempar pantun di depan ratusan kepala daerah peserta retret atau pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (26/2) kemarin.Melalui pantun ini, pada intinya Gibran meminta para kepala daerah untuk mematuhi perintah Presiden Prabowo Subianto

"Anak merajuk matanya merah, bertemu pak raden diberi kedondong. Kalau sudah jadi kepala daerah, perintah bapak Presiden dipatuhi dong," kata Gibran yang disambut kata 'cakep' oleh para kepala daerah peserta retret.

Video pantun itu diunggah Gibran di akun Instagramnya @gibran_rakabuming.

Dalam pembekalannya, Gibran mengajak seluruh kepala daerah untuk bersama-sama menyukseskan berbagai program prioritas pemerintah dalam satu visi dan komando Presiden Prabowo Subianto.

"Walaupun agama, suku, partai kita berbeda-beda, tapi kita lahir dalam keluarga besar Nusantara. Untuk mengelola negara sebesar Indonesia, kita butuh kolaborasi kuat, kita butuh sinergi erat di bawah satu komando Bapak Presiden Prabowo," kata Gibran dalam keterangan resmi yang diterbitkan Setwapres.

Gibran mencontohkan sejumlah dukungan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan berbagai program prioritas nasional tersebut. Ia meminta agar para gubernur, bupati, dan wali kota memperhatikan ketersediaan bahan pangan dan infrastruktur pengadaan program makan bergizi gratis (MBG)

"Ketersediaan bahan pangan, ini di beberapa tempat masih sulit dan mahal. Untuk itu, sekali lagi Bapak-Ibu Kepala Daerah, saya mohon infrastruktur supply chain dan distribusi MBG-nya mohon dimonitor dan dibantu," instruksinya.

Selain itu, Gibran mengingatkan para kepala daerah untuk mewaspadai potensi kenaikan harga, khususnya barang kebutuhan pokok, menjelang bulan suci Ramadan.

Ia menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang di pasaran.

Tak hanya itu, Wapres juga menyoroti pentingnya kesiapan dalam menghadapi arus mudik menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia meminta para kepala daerah untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran, keamanan, serta kenyamanan masyarakat dalam menjalankan tradisi tahunan tersebut.

"Jangan sampai ada kelangkaan bahan bakar, jangan sampai ada penumpukan di exit tol misalnya, hati-hati sekali," pesannya.

Selanjutnya, Gibran mengajak para kepala daerah untuk senantiasa menjaga dan merawat toleransi di wilayah masing-masing.

Ia mencontohkan Kota Singkawang sebagai salah satu teladan harmoni di mana peringatan hari-hari keagamaan dirayakan dalam semangat kebersamaan dan saling menghormati.

Gibran menyatakan bahwa keberagaman harus menjadi sumber kekuatan, bukan perbedaan yang memecah belah, sehingga persatuan dan keharmonisan masyarakat terus terjaga.

"Indeks kota toleran nomor satu, Kota Singkawang, Bekasi, Salatiga, Manado, Semarang, Magelang, Kediri, Sukabumi, Kupang, Surakarta," papar Gibran.

"Ini kalau toleransinya tinggi, itu artinya FKUB-nya jalan, penting sekali FKUB," tambahnya. (rzr/wis)"

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250227100653-32-1202978/gibran-beri-pantun-mata-merah-perintah-presiden-dipatuhi-dong

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan artikel berita berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa" adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu merupakan hasil suntingan.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Selanjutnya: Penelusuran Fakta
Produksi Liputan6.com