Sukses

Gong Pancasan Produk Bogor yang Mendunia

Tidak banyak yang tahu bahwa di Bogor terdapat seniman dan wirausahawan yang menghasilkan produk unik.

Citizen6, Jakarta: Tidak banyak yang tahu bahwa di Bogor terdapat seniman dan wirausahawan yang menghasilkan produk unik, berkualitas dan banyak diminati warga Bogor. Namun bahkan telah menembus pasar Internasional. Salah satunya adalah Gong Pancasan.

Tidak hanya keunikan dan kualitasnya saja yang bagus namun juga memiliki nilai seni tinggi, sehingga menjadikan Gong Factory yang bertempat di Jalan Pancasan No. 17 ini menjadi salah satu brand Bogor yang diminati pasar internasional.

Banyaknya budaya asing yang masuk ke negeri ini menjadi salah satu faktor kurangnya pengetahuan bangsa terhadap budayanya sendiri. Faktor  lain yang mendukung itu adalah ketiadaan keinginan dan kemauan mereka untuk mengenal kekayaan nusantara.

Gong Pancasan merupaka salah satu tempat pembuatan gong yang masih berjalan sejak zaman kolonial dan masih menjaga kelestarian tradisionalnya sampai saat ini. Sehingga saat ini tempat ini menjadi salah satu tempat bersejarah di kota Bogor.

Suara bising dan pukulan yang saling bersahut-sahutan tak dihiraukan oleh Sukarna pemilik, pembuat dan sekaligus generasi penerus ke 6 dan ke 7. Ia memiliki peran yang penting karna setiap nada yang dihasilkan oleh alat musik gong ini hanya mampu didengar dan dibedakan tiap nadanya (stilah lain steam) oleh kakek berusia 85 tahun ini.

Dalam sehari, dua gong besar dapat dihasilkan. Mulai dari mencampurkan timah dan tembaga sebagai bahan dasarnya, kemudian mencetaknya dengan bantuan cetakan tanah liat, menempanya, hingga dibersihkan dari kerak oksidasi yang menghitam. Untuk menyelesaikan satu set gamelan siap pakai lengkap beserta dudukan gong, bonang, dan saron yang berukir diperlukan waktu satu bulan penuh.

Bahan baku yang digunakan untuk membuat Gong adalah tembaga dan perunggu, perunggu yang dipakai berasal dari Bangka Belitung. Hal ini yang membuat harga gong mahal berkisar dari Rp 35 juta hingga Rp 40 juta untuk setiap satu set Gamelan Degung yang terdiri dari Bonang, saron, Jengglong dan satu gong kecil.

Pabrik yang berdiri sejak 200 tahun lalu ini selalu ramai dikunjungi turis lokal maupun mancanegara. Kebanyakan para turis asing datang ke Gong Factory untuk melihat-lihat cara pembuatan gamelan tradisional dan tidak sedikit pula para pengunjung membeli gong berukuran kecil sebagai koleksi dan oleh-oleh untuk dibawa pulang. (Yule)

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.Â