Liputan6.com, Jakarta `Aku rapopo`, ungkapan ini sedang jadi hits di masyarakat. Asal-usulnya ternyata dari media sosial yang lalu dipakai banyak orang untuk sekedar menegaskan `aku nggak apa-apa kok`, walau sebenarnya kondisi diri sedang tidak oke.
Â
Baca Juga
Penggiat media sosial beberapa waktu terakhir ini memang disajikan dengan kata-kata baru nan menggelitik, yang membuat pembacanya ketawa miris. Mulai dari 'Aku kudu piye, tuips?', 'Aku rapopo', sampai 'Isih penak zamanku tho, Le?', semuanya berhasil mencuri perhatian para social junker.
Advertisement
Â
Sebenarnya, apa sih makna dari kata-kata itu, dan dari mana kata-kata itu berasal? Berikut penulusuran dari media sosial yang ditulis Selasa (11/3/2014):
Â
1. Aku Rapopo
Â
Dalam bahasa Indonesia, aku rapopo diartikan dengan aku tidak apa-apa, atau aku baik-baik saja. Di luar itu semua, makna dari Aku rapopo itu cukup dalam dan perih. Atau kata anak sekarang, Aku rapopo ini bermakna 'jleb'.
Â
Korban dari aku rapopo ini biasanya mereka yang berstatus single atau jomblo. Sebab, di saat teman-teman atau orang lain pergi dan duduk bersama pasangan, dia justru menyendiri dan bertemankan boneka.
Â
Â
Di Path, gambar yang paling banyak dipost untuk menunjukkan 'Aku Rapopo' ini adalah seorang pria yang memeluk sebatang pohon, sedangkan pria lain berpegangan tangan dan memeluk pujaan hatinya.
Â
Â
Â
Atau, seorang pria yang menangis ketika melihat truk gandeng lewat di depan matanya, dan seorang anak kecil mengatakan, "Truk aja gandengan, masa om enggak?"
Â
Ada lagi orang sudah hampir tenggelam lalu melambaikan tangan dan di beri kutipan 'Aku Rapopo"
Â
Saking bekennya ungkapan Aku Rapopo ini, muncul pula versi lucunya dengan kata yang hampir-hampir mirip yaitu kartu Kartun Pororo. Kartun lucu yang bercerita tentang si penguin kecil ini adalah film animasi yang terkenal asal Korea Selatan. Dengan lucunya di kartun itu tertulis 'Aku Rapopo', lalu di bawahnya tertulis 'Eh Salah ding, Aku Pororo".
Â
Â
2. Aku kudu piye, tuips?
Â
Entah siapa orang yang pertama kali memperkenalkan kalimat ini. Yang jelas, 'Aku kudu piye, tuips?' berhasil mencuri perhatian dan selalu digunakan untuk menggantikan 'Aku harus bagaimana?'
Â
Â
Biasanya, kalimat ini digunakan ketika seseorang dihadapkan dengan sebuah pilihan sulit dan tidak tahu harus berbuat apa. Sehingga, dipakailah 'Aku kudu piye, tuips?'.
Â
Seperti beberapa kicauan di bawah ini, yang berhasil Tim Citizen kumpulkan.
Â
@kffaisal: Di KRL, ada seorang ibu yg gendong anak ditawarin duduk, doi bilang anaknya ga mau duduk, aku kudu piye tuips?
@faradudut: Kalo aku selalu kebangun jam segini, aku kudu piye, tuips?
@pratiwihputri: Nyokap nyodorin roti isi daging asap dan aku lagi diet, aku kudu piye tuips? :(
Â
Tak hanya kata-kata, dalam sebuah meme (gambar plesetan), kalimat ini pun seringkali dipakai. Biasanya, meme-meme ini ngetrend di jejaring sosial seperti Path.
Â
3. Isih penak zamanku tho, Le?
Â
Nah, untuk yang terakhir ini, pertama kali dibawa oleh seorang pengguna Twitter, saat ia memosting sebuah gambar di bak truk. Gambar itu seolah menyindir apa yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ini.
Â
Adalah Soeharto, mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 yang sosoknya masih dianggap pahlawan. Ada yang mengatakan bahwa hidup di zaman Soeharto jauh lebih enak ketimbang hidup di bawah kepemimpinan Presiden yang sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andai saja orang-orang itu tahu, kalau hidup di zaman Soeharto juga penuh `tekanan` dan `ketakutan`.
Â
Â
Memang orang Indonesia super kreatif, kalimat ini pun diplesetkan dan diperuntukkan bagi mereka-mereka yang memutuskan pacarnya, dan berpaling ke lain hati, tapi justru disakiti. Lalu si cowok seperti ngeledek mantannya berkata, "Penak zaman ku tho".
Â
Inilah dunia social media, kata-kata lucu bisa jadi sangat populer dan pemakaian kata-katanya menular cepat dari satu orang ke orang lain.
Â
Penulis
Aditya Eka Prawira
Â
Baca Juga:
Eksis di Twitter dengan Konten Galau
Aksi Bijak Kertas, Ayo Jangan Boros Pakai Kertas!
Arem-arem, Kue Tradisional Penawar Lapar di Pagi Hari
`Popo`, Kritikan Lucu yang Bikin Ketawa dari Ryan Riyadi
Â
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Â
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.