Sukses

Internet, Awalnya Tak Acuh, Akhirnya Kecanduan

Jemari Tania pun mulai menekan tuts di keyboard bak menari.

Citizen6, Jakarta Pengalaman pertama saya mengenal internet terjadi saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu, saya masih kelas 1 SMP. Awalnya memang saya tidak peduli, bahkan cenderung tak acuh dengan hal-hal yang menyangkut internet.

Akhirnya ketakacuhan saya pun kian terkikis dan itu semua berkat teman saya. Pertama kali saya berkenalan dengan internet masih terekam jelas di benak saya. Saat itu jam istirahat, teman sebangku saya yang bernama Tania, sedang asyik berbincang dengan teman sekelas yang lainnya.

Mereka terlihat asyik berbincang. Lantas, saya pun penasaran. Saya pun mereka-reka topik pembicaraan hangat seperti apa yang membuat mereka ngobrol begitu seru, sampai-sampai saya bak manusia tembus pandang.

Karena rasa penasaran saya yang begitu kuat dan tidak mau merasa diacuhkan, akhirnya saya bertanya apa yang sedang mereka bicarakan dan berharap bisa ikut jadi bagian pembicaraan.

"Hei, apaan sih yang lagi kalian bicarakan? dari tadi aku dicuekin doang", tanya saya.

Sejurus kemudian, Tania menjawab, "Kita tuh lagi ngomongin friendster, kamu punya friendster nggak, Jess? kalau punya add aku dong."

Mendengar pernyataan tersebut, saya hanya menggelengkan kepala. Di dalam benak, saya bertanya-tanya apa itu friendster yang disebutkan oleh Tania. Akhirnya Tania menceritakan kepada saya tentang apa itu Friendster yang sedang  asyik mereka bicarakan. Saya pun penasaran dan ingin mencoba.

Dengan baik hatinya Tania berjanji akan membuatkan saya akun Friendster serta mengajarkan bagaimana cara menggunakannya. Saya sangat semangat dan tidak sabar, hingga tiba jam pulang sekolah saya dan Tania sepakat untuk pergi ke warnet atau warung internet yang berada tidak jauh dari sekolah. Kami duduk di salah satu meja dan mengaktifkan komputer tersebut.

Jemari Tania pun mulai menekan tuts di keyboard bak menari. Ia mulai membuka browser dan mengetikkan www.friendster.com di kolom address, akhirnya terbukalah web page friendster tersebut di layar komputer. Saya sangat takjub dan tidak mengerti bagaimana cara memulainya. Tania mulai dengan membuatkan akun email untuk saya di Yahoo --karena diharuskan untuk memasukkan email pada saat membuat akun Friendster. Akhirnya saya berhasil memiliki sebuah akun Friendster.

Malam harinya saya memberanikan diri untuk membuka akun friendster pribadi saya di rumah dengan meminjam laptop milik kakak saya, mulai saat itu saya ketagihan dan asyik sendiri dengan akun Friendster saya. Dari sanalah pengalaman pertama saya berinternet dimulai, saya mulai mengenal dan mempelajari hal-hal lain berhubungan dengan internet, ternyata internet juga sangat membantu saya ketika harus mengerjakan tugas sekolah dan mencari berbagai informasi yang saya butuhkan.

Hingga saat ini, penggunaan internet sangat penting bagi saya, selain saya juga dapat mengenal berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Path, dan lain-lain. Tentunya internet membawa dampak yang positif bagi saya.

Pengirim:

Jessica Ariestya

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini