Sukses

Anda Masuk Tipe Orangtua yang Seperti Apa?

Fenomena yang terjadi pada orang tua dan anak adalah orang tua ingin anak mengikuti kemauannya dan menganggap dirinya yang paling benar.

Citizen6, Jakarta Kehadiaran anak adalah kebanggaan bagi orangtua. Anak diharapkan dapat membanggakan dan menjaga nama baik keluarga sehingga tak heran apabila orangtua menginginkan segala yang terbaik bagi anak-anaknya, baik dalam aspek sosial, pendidikan, ekonomi, bahkan untuk masa depan sang buah hati. Tak jarang orangtua membekali anak-anaknya dengan sejumlah nasihat, ajaran, saran, bahkan aturan keras yang diharapkan dapat membuat sang anak bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkarakter baik.

Fenomena yang kerap kali terjadi adalah orangtua ingin anak mengikuti kemauannya dan menganggap dirinya yang paling benar dan kurang mendengarkan isi hati sang anak. Anak yang sedang beranjak memasuki masa remaja tentunya ingin mengenal hal-hal baru yang ada disekitarnya. Anak ingin merasakan pengalaman baru dan unik. Namun tak jarang ada anak tidak dapat merasakan hal-hal baru tersebut akibat berada dalam kendali orangtua yang otoriter.

Memang sangat wajar apabila orangtua merasa khawatir dan cemas terhadap anak-anaknya, sehingga orangtua memberikan aturan-aturan khusus bagi anak-anak, tetapi hal tersebut tidak harus dilakukan secara berlebihan. Faktanya, banyak anak-anak yang merasa tertekan dan anak-anak berusaha untuk menyampaikan pendapatnya namun hal tersebut dianggap membantah atau membangkang.

Nah ada beberapa tipe pola asuh anak yang penting untuk orangtua pelajari, berikut empat pola asuh anak menurut Diana Baumrind (1967):

Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orangtua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan kooperatif terhadap orang lain.

Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orangtua tipe ini cemderung memaksa, memerintah, menghukum. Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma-norma, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri.

Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingkatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsif, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang matang secara sosial dan kurang percaya diri.

Pola Asuh Penelantar

Pola auh tipe yang terakhir ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya, waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang moody, impulsif, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self esteem (harga diri) yang rendah, sering bolos dan bermasalah dengan teman.

Pola asuh orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan pribadi anak dan hubungan sosial anak dengan orang-orang disekitarnya. Harapannya orangtua tidak menganggap bahwa dirinya yang paling benar karena bagaimanapun anak juga ingin mengekspresikan dirinya dengan caranya sendiri. Orangtua juga diharapkan dapat bersikap bijaksana serta mampu memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Yang tidak kalah penting adalah orangtua harus memilih pola asuh yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkarakteristik baik.

Penulis :  Ellen Stella

 
Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID 

Â