Sukses

Benarkah Remaja Dapat Terkena Kanker Serviks?

Masih banyak masyarakat, khususnya remaja yang tidak peduli terhadap kanker serviks.

Citizen6, Jakarta Walaupun hidup di kota besar dengan taraf pendidikan yang cukup, ternyata masih banyak masyarakat, khususnya remaja yang tidak peduli terhadap kanker serviks. Bahkan, sebagian dari mereka belum mengetahui, apa itu sebenarnya kanker serviks?
    
Dr. Sri Nurhayati, dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang pada bagian organ reproduksi kaum perempuan, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu  masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Kanker serviks ini disebabkan oleh virus HPV atau disebut juga Human papilloma Virus. Virus mematikan ini bisa menyebar melalui cairan maupun sentuhan kulit. Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang berbeda-beda juga merupakan penyebab utama penyakit ini.

Tanpa disadari, banyak hal-hal yang kita anggap remeh ternyata bisa menyebabkan virus tersebut berkembang dengan ganas di dalam tubuh kita. Di saat usia remaja, biasanya terjadi perubahan hormon yang sangat drastis, atau bisa dibilang labil yang bisa berpengaruh pada pola makan.

Saat puber, nafsu makan remaja cenderung meningkat dan seringkali para remaja tidak memerhatikan makanan apa yang masuh ke dalam tubuhnya. Makanan yang mengandung banyak penyedap, zat pengawet maupun zat pewarna disinyalir bisa memudahkan virus hpv untuk masuk ke dalam tubuh. Karena makanan dengan bahan-bahan tidak sehat bisa membuat daya tahan tubuh kita menurun dan memudahkan masuknya virus tersebut, ujar Dr. Nurhayati di kediamannya Apartment Salemba Residence pada 20 Mei 2014 lalu.

Selain makanan, faktor kebersihan juga menjadi salah satu penyebab kanker serviks. Menurut Nurhayati, 7 dari 10 remaja tidak mencuci pakaian dalamnnya sendiri. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Karena  virus HPV bisa menyebar dari sekumpulan pakaian dalam yang dicuci ditempat atau wadah yang sama. Parahnya lagi, tidak ada tanda-tanda yang signifikan bila seseorang terkena kanker serviks. Pada waktu awal, gejala yang dialami sama dengan gejala flu biasa, badan panas, serta sakit sendi yang nantinya akan sembuh sendiri.

Kepedulian remaja terhadap kanker serviks sangat memprihatinkan, karena seorang perempuan biasanya mengalami gejala kanker serviks pada usia 40 tahun keatas, anak remaja biasanya cenderung acuh dan tidak mau tahu. Mereka berfikir bahwa kanker serviks adalah penyakit orang dewasa yang tidak akan membahayakan mereka. Tetapi tanpa kita sadari sebenarnya virus kanker sudah berada di dalam tubuh wanita dan menyebar dari 10 sampai 30 tahun sebelumnya. Jika hal ini dibiarkan tanpa ada pencegahan, maka angka kematian wanita akibat kanker serviks akan terus meningkat.

Kabar baiknya, virus menyeramkan ini bisa dicegah melalui vaksinasi. Sayangnya, masih banyak perempuan yang tak acuh terhadap penyakit yang menempati urutan pertama perenggut nyawa perempuan di dunia. Padahal, Dr. Nurhayati menuturkan bahwa vaksinasi seharusnya sudah dilakukan pada saat perempuan tersebut masih remaja, karena vaksin lebih efektif dalam memberikan antibodi di dalam tubuh sebelum virus berusaha masuk dan menyebar secara diam-diam didalam tubuh.

So, tunggu apalagi? Yuk lindungi diri kita dari kanker serviks dengan melakukan vaksinasi sebelum semuanya terlambat. Memang benar kata peribahasa bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Penulis:

Resty Irma Aria

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com 

Video Terkini