Sukses

Lebaran di Kendal, Kuliner Tradisional ini Tak Absen Disajikan

Salah satu dari kekayaan kuliner saat lebaran bagi warga Kabupaten Kendal adalah hidangan berupa kupat atau ketupat , lepet, dan tumpi.

Citizen6, Jakarta Banyak memori tentang hari raya Idul Fitri atau Lebaran yang membuat mayoritas warga di luar kota ingin kembali ke kampung halaman. Diantara kenangan itu adalah ingatan tentang lezatnya makanan yang disajikan saat momen tersebut dan tak ada di hari biasa.

Salah satu dari kekayaan kuliner saat lebaran bagi warga Kabupaten Kendal adalah hidangan berupa kupat atau ketupat , lepet, dan tumpi. Ketiganya nyaris selalu ada di setiap rumah warga Kendal saat hari kemenangan tiba. Kupat adalah makanan yang terbuat dari beras yang di bungkus dalam anyaman janur kelapa berbentuk segi empat. Saat “cetakan” yang berupa anyaman Janur yaitu daun kelapa yang masih muda sudah siap, kemudian beras dimasukkan kedalamnya dan dianyam kembali hingga utuh lalu direbus. Setelah matang, cara menyantapnya adalah jamur dibelah tengah menggunakan pisau dan kemudian isinya diiris biasanya berbentuk dadu diletakkan dalam piring dan lauknya opor ayam dan sambal goreng hati dengan kuah yang disiramkan diatasnya.

Sementara lepet adalah makanan yang menyertai kupat saat dihantarkan ke tetangga dekat. Lepet terbuat dari ketan dan santan dari kelapa kasar yang dibungkus dalam janur kelapa. Berbeda dengan Kupat yang janurnya dianyam, untuk lepet lebih simpel, janur kelapa hanya diikatkan melingkar dan diikat menggunakan tali yang terbuat dari utasan bambu. Cara memasaknya juga mudah hanya tinggal direbus, tak perlu pakai opor atau lauk.

Yang berikutnya adalah tumpi, kalau yang ini lebih bernuansa makanan ringan. Sebuah camilan seperti keripik tapi terbuat dari adonan tepung beras yang di taburi kacang hijau merata di atasnya kemudian di goreng. Rasanya unik, ada campuran gurih dan aroma kacang hijau dominan saat kita menggigitnya.

Saat ini makanan tersebut masih tetap ada di Kabupaten Kendal. Generasi muda sekarang pun tak ada kesulitan saat membuatnya, sebuah kearifan lokal yang tetap terjaga di era modern, ditengah semaraknya makanan import yang membanjir saat lebaran. Kupat, lepet dan tumpi tetap menjadi sebuah pilihan utama untuk disajikan.

Pengirim:

Aryo Widiyanto

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.