Citizen6, Jakarta LSPR Jakarta melalui London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) bekerja sama dengan Korean Culture Centre (KCC) memberangkatkan keempat anak berkebutuhan khusus dan orang tua pemenang music competition Autism Awareness Festival VI menuju Pyeongchang, Korea Selatan untuk tampil di panggung Pyeongchang Special Music Arts Festival 2014.
Mereka adalah Michael Anthony, Ahmad Fauzan Nur Rizkiawan, Rizky Artonobudi dan Umran Zhafran Ibrahim yang akan membawa nama Indonesia ke kancah Internasional. Mereka berempat akan tampil dihadapan ratusan pasang mata yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, Nepal, Mongolia, Malaysia, Vietnam, Macao, Cambodia, Turkey, Czech Republic, Hungary, China, Myanmar, Hong Kong, dan Thailand.
Pyeongchang Special Music & Arts Festival 2014, Korea Selatan yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 5 - 8 Agustus 2014, setiap tahunnya mengundang anak-anak intellectual disabilities yang memiliki talenta dibidang musik dari seluruh dunia. Aktivitas peserta festival dimulai dengan menghadiri Opening Ceremony Concert pada tanggal 5 Agustus 2015 kemudian pada tanggal 6 sampai 8 Agustus 2014, bersama peserta lain yang akan tampil dalam festival ini, mendapatkan pelatihan singkat dari pemusik-pemusik profesional yang dibagi dalam kategori Classic, Pop dan Jazz baik secara individiual maupun kelompok.
Advertisement
Selain ini mereka juga melakukan aktivitas menggambar dan membuat boneka Awoo (Awoo Doll) yang merupakan bagian dari kampanye UNICEF untuk membantu anak - anak kurang mampu di dunia.
Pada tanggal 9 Agustus 2014, Michael, Fauzan, Rizky dan Zhafran menampilkan talentanya dalam memainkan alat musik dihadapan ribuan penonton dari berbagai negara dalam Closing Concert yang juga dihadiri oleh media dari berbagai negara.
Salah satu orang tua dari anak berkebutuhan khusus yang mengikuti acara ini, Mentalia Kurnia mengaku sangat bangga akan prestasi yang telah diukir oleh anaknya yang bernama Michael Anthony.
"Saya sangat bangga akan pencapaian Micheel. Dengan segala kekurangan yang ia miliki, Michael tetap bersemangat dalam meraih cita-citanya sebagai pemain piano klasik terkenal di dunia. Saya berharap, anak-anak berkebutuhan khusus lainnya terutama para orang tuanya agar tetap memiliki keyakinan pada putra/i-nya dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Yakin bahwa setiap anak pasti memiliki kelebihannya masing-masing."
"Semoga kita semua dapat mengambil contoh baik dari keempat orang tua ini yang mempunyai 'kebesaran hati' dan 'kemuliaan hati' dalam mendidik anak-anaknya yang berkebutuhan khusus untuk mempunyai keahlian yang luar biasa, sehingga menjadi orang yang percaya diri dan bermanfaat bagi masyarakat, karena dapat menghibur banyak orang.
Saya juga berterima kasih bahwa KCC mendukung penuh program LSCAA secara berkelanjutan dan setiap tahunnya akan memberi kesempatan bagi pemenang kompetisi musik Autism Awareness Festival untuk tampil dalam festival musik di Korea Selatan." ujar Prita Kemal Gani MBA, MCIPR, APR selaku Founder dan Director London School of Public Relations - Jakarta.
Pyeongchang Special Music & Arts Festival memiliki tujuan untuk mempromosikan interaksi yang terjadi didalam musik melalui orang-orang yang bertalenta dengan intellectual disabilities yang dimilikinya dan agar dapat ikut berkontribusi dalam menyebarkan semangat olimpiade khusus, yang mana pada akhirnya dapat menerima orang-orang yang memiliki keterbatasan kemampuan sebagai seseorang produktif dan dapat diterima di dalam masyarakat.
Pengirim:
Frecy Ferry Daswaty, M.Si
LSPR Jakarta
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.