Sukses

Konfercab II PCI NU Maroko Dapat Perhatian Ulama Dunia

Kelahiran PCINU bukan hanya sebagai wadah untuk kongkow atau berdiskusi tanpa arti dan tidak membawa makna apapun.

Citizen6, Rabat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) II di Auditorim Institut Dar El Hadith Al Hasaniyah, Rabat, Maroko. Acara yang berlangsung pada Minggu ini dibuka oleh Ahmad ‘Aid Bahdah selaku anggota majelis ilmi Kota Kenitra Maroko.

Selain dihadiri oleh para petinggi KBRI,  acara ini mendapatkan perhatian dari ulama dunia yaitu Dr. Ahmad Raisuni, wakil ketua persatuan ulama se-dunia. Beliau sangat ingin tahu tentang Nahdlatul Ulama dan Islam di Indonesia.
 
“Hemat saya, ini sebuah perhatian ulama dunia kepada kita (warga Nahdlatul Ulama) di Maroko, sampai beliau turun gunung, menghubungi panitia langsung tanpa melalui asistennya”. Ujar Nasrulloh Afandi selaku panitia yang bertugas menghubungi beliau.


 
Dalam usianya yang ke-3, Konfercab II PCINU Maroko kali ini mengangkat tema“Memperkuat Kebersamaan Untuk Meneguhkan Organisasi Yang Mandiri”. Mengingat usianya yang masih muda, perlunya PCINU Maroko penguatan rasa kebersamaan antara satu anggota dengan yang lain dalam menciptakan dan mengembangkan hubungan internal atau eksternal, tandas Fairuz, ketua panitia Konfercab II.
 
Ketua Tanfidziyah PCINU, Ali Syahbani juga menyampaikan bahwa PCINU Maroko sepanjang perjalannya turut andil dalam pengembangan khazanah keilmuwan dan pemikiran kader-kader NU di Maroko dengan wasilah diskusi-diskusi ilmiah serta menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi positif ke- NU an yang telah diajarkan oleh ulama-ulama NU  dan khusunya Kyai Hasyim Asy’ari.

Selaku Duta Besar RI, Tosari Widjaja menghimbau kepada seluruh anggota PCINU Maroko untuk bisa menangkap isyarat kelahiran PCINU bukan hanya sebagai wadah untuk kongkow atau berdiskusi tanpa arti dan tidak membawa makna apapun. Akan tetapi, kelahirannya adalah untuk menyandang sebuah amanah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar PCINU  dapat menjadi duta-duta islam ahlus sunnah wal jamaah Indonesia ke berbagai negara khusunya di Maroko.
 


Acara ini dimeriahkan oleh penampilan mahasiswa/i STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Universitas Ibnu Thofail kota Kenitra dengan menyanyikan lagu Hymne Pelajar NU dan menampilkan beberapa lagu sholawatan.

Sebelumnya acara ini juga diisi dengan pemutaran video dokumenter tentang sejarah berdirinya PCINU Maroko serta peran Nahdaltul Ulama dalam  kancah dunia.

Usai pembukaan kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno yang membahas tentang tata tertib sidang dan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus PCINU Maroko periode 2012-2014. Kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno II, pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko periode 2014-2016.
 
Alvian Zahasvan,MA akhirnya dipercaya kembali untuk meneruskan tugasnya sebagai Rais Syuriah dan Kusnadi El Ghezwa terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko periode 2014-2016. Dalam visi misinya, Ketua Tanfidziyah baru kedepan ingin menjadikan PCINU Maroko yang familiar, bermartabat dan intelektual. Ia pun mengajak kepada semua pengurus dan anggota PCINU Maroko untuk saling bekerjasama sehingga mampu merealisasikan program Go Internasional NU.

Penulis:

Kusnadi El Ghezwa Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko.

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.