Citizen6, Karawang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Karawang kembali melakukan aksi pengecatan tugu proklamasi Rengasdengklok, Kamis (14/8).Kegiatan pengecatan tersebut merupakan kali kedua, setelah tahun sebelumnya juga menggelar kegiatan yang sama.
Namun,yang berbeda pada kali ini, bukan hanya pengecatan, akan tetapi GMNI Karawang memberikan penghargaan kepada keluarga Djiaw Kie Siong yang merawat rumah sejarah, tempat penculikan Ir. Soekarno sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Penyerahan piagam penghargaan diberikan kepada anak Djiaw Kie Siong,Djiaw Hoy Lin yang disaksikan langsung oleh Jaya Pasha,Sekcam Rengasdengklok perwakilan pemerintahan Kecamatan Rengasdengklok.
Ketua DPC GMNI Karawang, Dian Suryana, mengatakan,pemberian piagam penghargaan kepada keluarga Djiaw Kie Siong merupakan apresiasi GMNI Karawang atas dedikasinya merawat rumah sejarah tersebut.Selain itu,diharapkan pemberian penghargaan ini dapat memantik kepedulian Pemerintah Kabupaten Karawang untuk lebih peduli terhadap aset sejarah yang ada di Karawang, khususnya rumah sejarah dan tugu proklamasi. Dan pemberian penghargaan ini mudah-mudahan bisa sedikit memberi kegembiraan buat keluarga Djiaw Kie Siong menjelang perayaan HUT RI,karena dirinya merasa kurang diperhatikan, baik oleh pihak swasta apalagi oleh Pemkab Karawang.
"Pemberian penghargaan ini sangat kecil dibandingkan dedikasi keluarga Djiaw Kie Siong yang dari generasi ke generasi terus menjaga warisan sejarah ini dengan baik. Pemberian penghargaan ini merupakan perwujudan penghargaan GMNI Karawang kepada salah seorang pahlawan di Karawang atas kontribusinya merawat rumah sejarah,"katanya disaat ngecat Tugu.
Pemberian piagam penghargaan dan pengecatan tugu proklamasi merupakan rangkaian kegiatan GMNI Karawang dalam menyemarakan HUT RI ke 69. Pengecatan dipilih kembali oleh GMNI karena merasa ironis akan kondisi tugu proklamasi selalu penuh coretan. Parahnya, Pemkab Karawang terkesan kurang peduli aset sejarah tersebut.
"Belum ada perubahan dari tahun kemarin sampai dengan sekarang. Bahkan bungker dibawah tugu proklamasi yang sering digunakan untuk maksiat kondisinya masih sama, belum ditutupi,"ujarnya.
Dirinya berharap, Pemkab Karawang lebih peduli baik ke Tugu Proklamasi, rumah sejarah maupun tempat-tempat bersejarah lainnya yang ada di Karawang.
"GMNI Karawang akan terus konsisten mengingatkan Pemkab Karawang agar lebih peduli ke tugu proklamasi maupun rumah sejarah, baik dengan aksi sosial maupun aksi demontrasi. Karena kami tidak ingin aset sejarah di Karawang tidak terawat, apalagi dijadikan tempat maksiat,"pungkasnya.
Advertisement
Penulis:
Riston Wendy
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 14 -30 Agustus Citizen6 mengadakan program Menulis Bertopik ke-16: Merdeka ala Anak Gaul berhadiah. Info detail di sini.