Citizen6, Jakarta Alunan Gamelan selalu terdengar setiap rabu malam di gedung belakang pelataran parkir KJRI Perth, mereka asyik dan menikmati memainkan alat musik tradisionil itu dan lucunya sebagian besar yang ikut latihan kebanyakan warga Australia dibandingkan warga Indonesia sendiri, Perth, Rabu (29/10/2014).
Warga Australia yang ikut latihan ternyata bukan orang sembarangan, umumnya mereka berlatar belakang sebagai guru atau dosen musik di sekolah-sekolah atau kampus, bahkan ada juga artis/pemain musik lokal yang sengaja memperdalam musik gamelan. Mereka rajin datang untuk latihan setiap Rabu setelah usai jam kantor, kebetulan latihan ini tanpa dipungut bayaran.
Materi yang diajarkan tidak melulu gamelan klasik, kadang gaya kontemporer (perpaduan klasik dengan musik modern). "Pernah beberapa kali musik gamelan berkolaborasi dengan musik pop Australia", ujar Sofari Hidayat sebagai instruktur, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo yang juga sebagai staf KJRI.
"Diantara mereka ada yang sudah beberapa kali ke Indonesia dan bahkan salah satunya ada yang pernah memperoleh Beasiswa Dharmasiswa, khusus untuk memperdalam musik gamelan dan kebetulan satu kampus dengan saya", imbuhnya lagi.
Siapapun akan acungkan jempol melihat keseriusan mereka mengikuti latihan gamelan, kebanggaan yang mereka peroleh selain mendapatkan ilmu musik tradisional negara tetangga, mereka sangat bangga bisa tampil manggung memainkan gamelannya di berbagai annual event, workshop, fund racing, bahkan acara besar keagamaan.
Tanpa disadari mereka juga ikut melestarikan gamelan, nah seperti ini patut dicontoh oleh generasi muda untuk tetap mempertahankan dan melestarikan seluruh budaya Indonesia, apalagi berada di negara Kangguru yang beda budayanya.
Pengirim:
Baca Juga
Garin Nugroho Rilis Film Bisu Berlatar Budaya Bali, Suara Gamelan dan Musik Elektronik Bakal Diputarkan Langsung Selama Ditonton
Kebo Giro: Gending Sakral Warisan Sunan Kalijaga dalam Prosesi Temu Panggih
Sinden Adalah: Panduan Lengkap Pengertian, Sejarah hingga Peran Penting dalam Seni Tradisional Indonesia
Naomi Tobing
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Advertisement