Citizen6, Jakarta Selama ini kita mengenal salak pondoh sebagai salah satu produk pertanian asli dari Banjarnegara. Kini, menikmati salak pondoh bisa dalam berbagai cara, salah satunya dengan dijadikan kerupuk salak.
Kerupuk bukan makanan asing bagi masyarakat Indonesia, dan biasanya memiliki rasa asin dan disajikan sebagai camilan pelengkap. Namun, rasa asin itu tidak kita temukan pada kerupuk salak. Rasa asli dari bahan dasarnya yang manis dan sepet melekat erat pada camilan kerupuk salak ini. Awal kita menggigit kerupuk ini, kita akan merasakan renyah dan lidah akan merasakan manis, namun selanjutnya akan merasakan manis sepet-nya.
Inovasi pembuatan camilan ini ditemukan oleh Ibu Surani, warga Kutayasa, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah pada awal tahun 2010.
Advertisement
“Awalnya usaha ini untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melihat banyak salak pondoh yang ada disekitar rumah. Jadi greget pengen memanfaatkan”, ujar wanita kelahiran Banjarnegara 59 tahun silam.
Kemudian ibu Surani dan anaknya, mencoba berinovasi membuat camilan berbahan dasar salak pondoh menjadi kerupuk salak. Setelah mengalami trialerror, akhirnya kerupuk salak kini menjadi salah satu camilan khas Banjarnegara yang distribusinya sudah mencapai Jawa-Bali.
Ibu Surani sendiri tidak pernah mendistribusikan komoditas dagangnya. Dia hanya mendistribusikanya lewat sales dan internet. Dia juga aktif mengikuti rangkaian acara yang diadakan oleh Dinas Indagkop dan UMKM Banjarnegara. Alhasil, saat ini kerupuk salak sudah mendapatkan izin dari Depkes dan label halal. Untuk kedepanya, sedang diajukan untuk pemberian merk pada jenis camilan ini.
Dalam proses produksi, Ibu Surani melakukanya sendiri dan dibantu oleh sanak keluarga yang tergabung dalam Agree Food Company. Dalam satu hari, produksi Kerupuk Salak bisa mencapai 10-20 Kg. Harga untuk camilan ini cukup terjangkau yaitu Rp 10.000 per-ons. (ule)
Pengirim:
Noor Adha SatrioHarutomo
(UniversitasDiponegoro)
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com