Liputan6.com, Jakarta Pasar tradisional, biasanya hanya ramai pada hari-hari tertentu saja. Itupun ramainya hanya pada pagi hari. Namun berbeda dengan pasar-pasar tradisional lain, Pasar Ganefo yang terletak di sebelah timur stasiun Brumbung, Mranggen, Kabupaten Demak tak biasa. Pasar ini beraktivitas selama 24 jam penuh, non stop, dan merupakan satu-satunya pasar konvensional yang unik di Semarang.
Keunikan lain dari pasar tradisional ini dibanding pasar-pasar lainnya adalah, para pedagang pasar ganefo yang menggelar lapak dagangannya di sepanjang jalur rel kereta api.
Biasanya, para pedagang mulai berdatangan pukul 18.00 WIB secara rombongan menumpangi angkutan umum maupun pick up yang telah disewa. Namun, mereka tidak membawa dagangan mereka dari rumah. Sembari mencari tempat dan menata lapak, mereka masih menunggu hingga pukul 21.00 untuk membeli sayuran atau buah-buahan perkebunan yang sebagian besar berasal dari Bandungan, Semarang, yang diangkut melalui truk ataupun pick up.
Advertisement
Beberapa ada yang diangkut dari Jombang, Jawa Timur. Tak hayal, sayur dan buah yang dijual di pasar Ganefo selalu dalam keadaan segar.
Ada pula sayur dan buah yang tiba sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Maka, jangan kaget, jika kebanyakan para pedagang tidur beralaskan seadanya di lapak mereka.
Yang dijual mereka biasanya adalah hasil perkebunan seperti kubis, sawi, brokoli, wortel, kacang panjang, ataupun hasil non perkebunan seperti sayur kangkung, dan bayam. Buah yang mereka jual tergantung musim, tidak tentu. Seperti buah nangka, semangka, rambutan, labu, bahkan durian.
Pembeli di pasar Ganefo umumnya adalah para tengkulak yang akan dijual kembali di pasar-pasar sekitar. Contohnya, pasar Mranggen. Meskipun, ada pula pembeli yang membeli untuk kebutuhan sehari-hari.
Pasar Ganefo akan sepi sekitar pukul 11.00 WIB, namun tetap masih ada pedagang yang menjualkan dagangannya sampai sore hari. Biasanya mereka adalah para pedagang buah. harga-harga di pasar ini tentu lebih murah dibanding harga di tempat lain.
Penulis:
Devy Widya Cahyani
Semarang