Citizen6, Malang Mengisi waktu liburan semester gasal, kami dari Ikatan Mahasiswa Sidoarjo Universitas Trunojoyo Madura mencoba untuk berpetualang dan mencari pengalaman serta susana baru ke daerah yang belum banyak diketahui. Salah satu tujuan kami adalah di Malang yang terkenal kaya akan wisata alamnya. Namun kali ini kami mencari tantangan baru dengan mengunjungi pantai yang belum ramai dikunjungi orang, pantai sipelot namanya.
Terletak di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang butuh waktu sekitar 5 (lima) jam perjalanan dari Kabupaten Sidoarjo. Berangkat tepat pukul 09.00 WIB di hari Jum’at, 6 Februari 2015, kami tiba di Kecamatan Turen tepat ketika masuk waktu sholat Jum’at sekitar pukul 12.00 sehingga kami memutuskan untuk berhenti dan sholat Jum’at disitu sambil beristirahat sejenak. Sekitar pukul 13.30 kami melanjutkan perjalanan melewati rute Kecamatan Dampit hingga memasuki Kecamatan Tirtoyudo.
Disini jalanan menuju pantai Sipelot cukup bagus dan sudah beraspal walaupun terdapat sedikit aspal yang sudah rusak. Namun, jalanan menuju lokasi (pantai sipelot) ini benar-benar sangat menantang, menyusuri lereng-lereng bukit yang naik turun dan berkelok-kelok.
Pemandangan yang sangat indah sudah mulai terlihat dari jalanan tersebut, di kiri dan kanan yang berupa tebing-tebing dan jurang, serta beberapa kali terlihat lautan luas samudera hindia yang tampak dari ketinggian. Beberapa anggota kami sempat mengalami masalah pada kendaraannya, seperti rem yang rusak karena kehabisan kampas remnya, piringan rem yang terlalu panas sehingga rem tidak berfungsi, dan lain sebagainya.
Tepat pukul 17.00 kami tiba di desa nelayan, pinggiran pantai sipelot. Namun, kami sempat bertanya-tanya dimanakah lokasi sebenarnya. Info yang kami dapatkan, untuk menuju pantai Sipelot dan coban sipelot harus menyeberangi lautan menuju sisi barat desa nelayan.
Advertisement
Untuk mencapai daerah terbut bisa menggunakan jasa menyewa perahu nelayan dengan tarif Rp. 25.000 per orang ataupun dapat juga berjalan kaki menyusuri bukit ke arah barat. Untuk kendaraan bisa diparkir dan dititipkan di rumah warga di perkampungan nelayan tersebut. Kami memilih alternatif untuk menyewa perahu nelayan dikarenakan waktu yang sudah hampir petang dan kondisi tubuh yang mulai lelah setelah perjalanan cukup jauh.
Tiba di lokasi yang dituju, kami benar-benar sangat terpukau, hamparan pasir putih yang luas, deburan ombak yang cukup deras, dikelilingi bukit-bukit di sisi barat dan timur, ditambah dengan batu-batu dan karang-karang yang terhampar serta coban (air terjun) yang turun dari bukit di sebelah barat pantai, sangat menakjubkan. Kami segera mendirikan tenda untuk berkemah dan istirahat sejenak.
Menginjak malam suasana sangat hening hanya ditemani bunyi deburan ombak dan suara jangkrik yang bersahut-sahutan. Pantai ini benar-benar seperti milik kami sendiri, istimewa.
Pagi hari kami terbangun dan sangat terpukau dengan indahnya sunrise di sisi timur pantai, deburan ombak yang cukup kuat dan deras, ditambah dengan munculnya pelangi di sisi air terjun, batu-batu dan karang-karang yang kokoh berdiri dan memecah ombak, memepesona.
Setelah berenang-renang di laut dan air terjun, serta menyusuri seluruh wilayah pantai hingga puas dan mengambil beberapa foto dokumentasi, kami segera berkemas dan menunggu perahu nelayan yang kami sewa menjemput kami untuk kembali pulang ke Sidoarjo dengan perasaan senang dan sangat puas.
Pengirim:
Ubay Nizar