Citizen6, Jakarta Sejak beberapa waktu lalu hingga hari ini Selasa (17/2/2015), publik khususnya para pengguna jejaring sosial Facebook diramaikan dengan posting-an salah satu akun bernama Status Berkesan yang mengupload video berdurasi hingga 5 menit lebih.
Diketahui, video yang di posting pada Jumat, 6 Februari 2015 tersebut berisi adegan sekelompok anak laki-laki yang diklaim masih mendududuki bangku Sekolah Dasar (SD). Sayangnya video tersebut memperlihatkan aksi brutal perkelahian antara dua anak laki-laki yang berseragam Pramuka dan berbaju biru.
Baca Juga
Miris sekali jika melihat adegan yang ditunjukkan para bocah tersebut. Terlihat mereka saling memberikan pukulan dengan tangan maupun kaki, bahkan tingkah bocah berseragam Pramuka itu semakin menjadi setelah bagian perutnya di tendang oleh bocah berbaju biru. Lebih parahnya teman-teman yang berada disekelilingnya tidak melerai perkelahian itu, malahan mereka terlihat membantu pria berbaju Pramuka dan merekamnya dengan kamera ponsel.
Advertisement
Bahkan Status Berkesan pun menuliskan caption yang mempertanyakan perilaku yang tidak wajar tersebut hasil dari menonton tayangan sinetron atau bukan.
"Astaghfirullah, masih anak SD, kenapa moralnya sudah pada bejat begini? Entah siapakah yang patut disalahakn dan harus bertanggungjawab atas perilaku yang tidak wajar ini? Apakah ini hasil korban sinetron sampah yang penuh dengan intrik, permusuhan, dan adegan kekerasan sehingga ditiru anak-anak dalam kehidupan nyata?," tulis Status Berkesan.
Â
Â
Video tersebut nyatanya langsung mendapat respons para onliner. Terlihat mereka merasa prihatin dengan tingkah para bocah yang melontarkan kata-kata kotor dan kasar hingga beraksi brutal yang tak layak dilakukan anak-anak diusianya. Aksi yang dilakukan para bocah juga membuat resah terutama para orang tua.
Bahkan posting-an tersebut hingga kini sudah dilihat sebanyak 15 ribu lebih. Onliner pun saling melontarkan komentar hingga menyebarkan video tersebut untuk tidak dilakukan maupun ditiru oleh para bocah. Semoga dengan adanya video ini Anda khusunya para orangtua dapat memantau perilaku anak karena mereka semestinya hanya melakukan kegiatan seperti bermain dan belajar.