Citizen6, Jakarta Mungkin kamu akan lebih mengenal sosok Fatmawati yang disebut-sebut menjahit bendera merah putih sebagai sitri dari Soekarno. Sebelumnya, yang pertama dan dijanjikan menjadi yang utama oleh Soekarno adalah Inggit Ganarsih. Salah satu nama perempuan yang kini dijadikan nama jalan di daerah Bandung ini adalah sosok perempuan pertama yang menemani masa-masa sulit Soekarno.
Inggit, bertemu Soekarno ketika dia masih menjadi istri dari seorang bernama Haji Sanusi yang merupakan salah satu anggota Sarekat Islam. Pertemuan Inggit dan Soekarno dimulai ketika Soekarno menapakan kaki di Bandung untuk bersekolah di ITB. Cinta Soekarno pada Inggit yang meski terpaut usia 13 tahun mendorong keberanian Soekarno untuk meminta izin pada Haji Sanusi, suami Inggit agar mau menceraikannya. Cinta sepasang sejoli ini pun tak bisa terbendung lagi, Soekarno menikahi Inggit setelah dicerai dari suami pertamanya.
Advertisement
Sosok lembut Inggit menjadi tempat bagi Soekarno berkeluh kesah di masa-masa sulit perjuangan, ketika Soekarno dipenjara di Sukamiskin Bandung atas pergerakannya hingga dibuang ke Pulau Ende. Inggit menjadi sosok ibu, kekasih, teman, dan pendukung setia Soekarno yang terus mendorong Soekarno untuk maju. Disaat sulit Soekarno, Inggit memenuhi kebutuha keluarga dengan berjualan baik jamu, pupur (bedak kala itu) dan sebagainya. Ketika Soekarno di penjara, dirinya diam-diam sering menyelipkan buku untuk bisa dibaca oleh Soekarno selama dalam tahanan.
"Ini tentang pengalamanku dengannya, dengan seseorang yang mementingkan segi membangkitkan semangat dan solidaritas bangsa untuk mencapai apa yang dicita-citakannya, apa yang sebenarnya kita cita-citakan bersama, yakni kemerdekaan bagi bangsa kita", petikan tersebut menjadi pembukaan dalam novel Kuantar Ke Gerbang karangan Ramadhan KH yang mengisahkan kembali kisah cinta Inggit. Inggit mengantarkan Soekarno hingga ke gerbang kemerdekaan karena mereka lalu harus berpisah.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini