Sukses

Rasa Takut Ini Dapat Membuatmu Sakit

Beberapa orang terkadang terlalu 'menjaga' dirinya dari ketakutan akan pikiran buruk orang lain terhadap dirinya. Tapi, hati-hatilah...

Liputan6.com, Jakarta Sebagai manusia, yang adalah makhluk sosial kita saling membutuhkan dengan manusia lainnya untuk dapat bertahan hidup. Baik itu dalam pergaulan kerja, akademisi, terutama keluarga. Saling membutuhkan dan dibutuhkan, membantu dan dibantu adalah harapan ideal mayoritas manusia dalam bersosialisasi. Dan, kondisi dimana kita tidak dibutuhkan, ditolak atau dijauhi sekitar terkadang hal tersebut terasa seperti kita telah ditiadakan, menyedihkan. Karenanya, kepedulian akan apa yang orang lain pikirkan adalah hal penting untuk menjaga hubungan tersebut. Sayangnya, beberapa orang terkadang terlalu 'peduli' bahkan menjadi perasaan takut, gelisah dengan apa yang orang lain pikirkan. Apakah kamu pun begitu? Ini 'lampu merah' yang menandakan kamu terlalu takut pada apa yang orang lain pikirkan tentangmu,

1. Kamu enggan berbicara jujur, apa adanya yang ada di kepalamu, karena, mungkin, 'kejujuran' mu dapat membuat orang lain kecewa, pikirmu. 

2. Kamu menjadi 'bunglon'. Susah berkata apa adanya, terkadang kamu mengatakan kebohongan, di tempat lain kamu akan berubah menjadi orang yang berbeda. Kamu terlalu 'menyesuaikan diri' dengan setiap orang yang kamu hadapi. Dirimu yang asli pun hilang. 

3. Ketidakjujuranmu berlanjut, kamu mengingkari apa yang kamu sukai. Seperti "Yeah, aku sedang mendengarkan lagu dangdut, itu bodoh, kan? Haha." Kamu tidak mau mengakui apa yang kamu sukai, karena terlalu takut kamu ditolak oleh kelompokmu yang tidak seperti dirimu. 

4. Kamu menghindari situasi sosial. Baik itu seorang yang introvert atau ekstrovert, keduanya butuh lingkungan untuk mereka bersosialisasi. Namun, jika keduanya terlalu sibuk memikirkan orang lain, khawatir dengan penolakan orang lain, maka keduanya akan menjauhi situasi sosial di lingkungannya masing-masing. 

5. Kamu menutupi kebiasaanmu. Karena katakuta berlebih pada apa yang orang lain pikirkan, kamu tidak menjadi diri kamu, misalkan yang menyukai gaya berpakaian aneh atau memakai sepatu-sepatu heboh dari lemari koleksimu. Dan kamu merasa tertekan untuk mengikuti alur yang sama dengan kebanyakan orang, yang bukan kesukaanmu. 

6. Tanpad sadar, kamu selalu membayangkan apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu.

Hey, sibukkan dirimu dengan apa yang kau ingin lakukan dan sukai. Prinsip toleransi dan saling menghormati bisa menjadi landasan kamu untuk melakukan apa yang kau sukai tanpa perlu ketakutan dengan pikiran orang lain. Hati-hati perasaan tertekan untuk merasa 'baik' di mata orang lain dapat membuatmu sakit. 

So, akhir pekan ini apa yang ingin kamu kerjakan? Do it!