Citizen6, Jakarta
Pernahkah Anda mendengar istilah Latent Inhibition? Latent Inhibition (LI) lebih dikenal dengan Inhibisi Laten bagi masyarakat Indonesia. LI merupakan proses pikiran yang belajar untuk mengenal dan menyaring berbagai macam objek dan informasi saat Anda tubuh dan berkembang.
Â
Akan tetapi, dalam beberapa kasus, ada beberapa orang yang mempunyai kepekaan berlebih terhadap berbagai kondisi lingkungan, seperti bunyi-bunyian, nomor seri telepon genggam, merk dan tanggal produksi barang yang Anda beli, bahkan kebiasaan seseorang yang jarang terlihat oleh orang lain. Kelainan seperti ini  biasa dikenal dengan Low Latent Inhibition (LLI).
Â
Ada beberapa tanda seseorang yang mengidap LLI. Berikut di antaranya:
Â
1. Dapat mengetahui kebohongan seseorangÂ
Â
Seseorang yang mempunyai LLI, biasanya sangat peka terhadap kebohongan yang dilakukan oleh orang lain. Ia dapat dengan mudah mengetahui apakah kalimat yang diucapkan oleh orang di hadapannya sesuai fakta atau bohong belaka. Pengidap LLI biasanya melihat kebohongan tersebut dari gerakan mata, gestur tubuh, kerutan bibir saat berbicara, sampai mata yang berkedip. Ia akan merangkai informasi tersebut di dalam kepalanya lalu menarik kesimpulan apakah yang dibicarakan orang tersebut bohong atau tidak.
2. Lebih peka terhadap informasi di sekitar
Â
Seseorang dengan LLi dapat melihat lebih banyak, lebih peka dalam mencium bau, bahkan lebih sensitif akan kontak sentuhan. Tanpa upaya sadar, pikirannya memiliki asupan informasi yang lebih luas. Setelah menghadapi segala bentuk rangsangan, pikiran Anda secara otomatis mengeksplorasi komponen-komponennya. Sehingga Anda mendapatkan informasi yang terlewatkan oleh orang normal.
Â
Untuk lebih jelasnya seperti ini. Misalnya Anda sedang mengetik di kantor. Bila Anda mempunyai LLI, Anda justru akan mendengar bunyi di kejauhan, mencium bau dari seberang ruangan, melihat teman yang sedang menelepon, merasakan manis di lidah akan teman yang menceritakan kue miliknya, sambil tetap mengetik. Semua detail yang biasanya dienyahkan oleh orang normal yang fokus dengan satu pekerjaan, justru tak bisa Anda atasi. Anda mungkin tak menginginkan semua indra Anda bekerja secara detail, tapi Anda tak bisa mencegahnya.
Â
3. Sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran
Â
Karena pikiran seseorang dengan LLI sangat detail dan teliti terhadap hal-hal yang dianggap remeh oleh orang lain, ia akan sulit menjelaskannya secara verbal kepada orang lain. Penjelasan yang seharusnya singkat menjadi panjang dan bertele-tele karena detailnya. Hal ini membuat tak banyak orang yang mampu bertahan bergaul dengan seseorang yang mengidap LLI.
4. Mampu belajar dengan cepat
Â
Saat belajar sesuatu, seseorang dengan LLI dapat membuat perubahan seketika. Ia dapat mempraktikkan sesuatu yang baru ia pelajari, membuat koneksi maupun asosiasi antara dua hal/lebih yang mungkin bagi orang normal tampak seperti tidak berhubungan sama sekali. Ia akan melihat informasi latar belakang non-verbal dan ini sering memberikan gambaran yang lebih komprehensif daripada apa yang diucapkan.Â
Â
5. Orang lain terlihat bodoh dan membosankan saat menjelaskan sesuatu
Â
Orang dengan LLI akan merasa sebal dan gregetan saat mendengarkan penjelasan orang normal. Hal ini dikarenakan dalam pikirannya, orang tersebut menjelaskan sesuatu yang ia anggap sudah dimengerti beberapa saat sebelumnya. Ibaratnya, saat seseorang baru berbicara tentang poin A, orang dengan LLI sudah memahami hal tersebut hingga ke poin T.
6. Tak ada pengaruh pikiran bawah sadar
Â
Seseorang dengan LLi akan berpikir secara jernih dengan pikiran sadarnya. Informasi diproses sepenuhnya oleh pikiran sadar tanpa pengaruh pikiran bawah sadar.
Â
7. Ilmu pengetahuan merupakan sumber ketenangan
Â
Seseorang dengan LLI menemukan ketenangan dan ketentraman dalam mempelajari hal-hal yang berbau sains. Baginya, sains dapat lebih mengerti dirinya, isi kepalanya, dibanding dengan orang-orang normal. Tak heran, orang-orang dengan LLI biasanya lebih suka menghabiskan waktu dengan sains.
Â
LLI memang terlihat memukau. Akan tetapi, ada efek samping yang harus dirasakan oleh seseorang dengan LLI. Apabila IQ-nya tidak cukup untuk memproses segala informasi yang ia dapatkan dari lingkungan sekitarnya, ia berisiko mengalami keterbelakangan mental bahkan skizofrenia.Â
Â
Sebaliknya, seseorang yang memiliki IQ cukup tinggi untuk memproses semua informasi yang ia terima, orang inilah yang biasa disebut masyarakat awam sebagai orang jenius.Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini