Citizen6, Jakarta Wanita di zaman yang serba modern ini mengenakan baju tradisional dalam keseharian dapat dihitung dengan jari. Alasan utamanya karena baju tradisonal itu kuno dan ribet. Simpel dan bebas beraktifitas menjadi gaya pemilihan busana wanita modern.
Apa iya baju tradisional menghambat aktifitas? Nenek kita zaman dahulu tetap beraktifitas meski kebaya melipit ditubuhnya. Tetep bisa masak, nanam padi disawah dan mengurus anak anak anaknya. Tapi memang mereka nggak mengendarai sepeda atau motor. Kata nenek, wanita zaman dulu naik sepeda itu masih saru (not good).
Di Indonesia menggunakan baju tradisional pada acara tertentu saja. Pada saat memperingati hari kebangsaan dan acara sakral, seperti pernikahan. Lebih semarak lagi kalau hari Kartini. Di mana-mana lihat mbak-mbak berkebaya, rambut disanggul mengendarai motor matic-nya. Bahkan para Srikandi Pendaki tak segan memamerkan gaya Kebaya di ujung Gunung. Kebaya menampilkan feminitas dan ketangguhan disisi yang sama.
Advertisement
Di Bhutan, semua masyarakatnya diharuskan memakai baju tradisional. Itu karena aturan dari pemimpin setempat. Berbeda dengan wanita India, mereka bangga mengenakan baju tradisionalnya. Tak ada paksaan atau aturan.
Mulai beraktifitas sehari-hari sampai tidur di malam hari. Bahkan, ketika tinggal di luar negeri mereka masih bangga dan cinta dengan baju tradisionalnya.Tidak ada aturan baku yang menentukan baju formal atau tidak. Mulai dari wanita kantoran atau ibu rumah tangga. Gaya busananya sama.
Bedanya di saat festival atau acara pernikahan. Biasanya warnanya lebih ngejreng dengan detail  warna-warni dan renda yang glamour.
Pakaian Tradisional wanita India tak hanya sebatas balutan saree (sari). Masih ada baju tradisional lainnya yang mereka kenakan sehari hari. Berikut berbagai macam baju tradisional India yang dikenakan dalam kesehariannya.
Pengirim:
Zulfa
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini