Citizen6, Jakarta Kita tentu sudah akrab dengan istilah perjodohan. Ya kita sering mendengar kisah suami istri yang dipertemukan karena orang tua atau orang disekitarnya menjodohkan mereka. Namun, di era sekarang banyak yang memilih untuk mencari pasangan sendiri.
Nah, bagi yang saat ini belum menemukan pasangan, ada baiknya mencoba 3 cara mencari pasangan ala perjodohan seperti dilansir dari YourTango, Selasa (14/4/15):
1. Tentukan tujuan berkencan
Advertisement
Seperti halnya mencari jurusan dan tempat kuliah, pasti kita mencari tahu lebih dahulu seperti apa dan bagaimana. Setelah lulus kita akan merencanakan karir. Bahkan dalam belanja, kita pun memiliki pilihan sebelum ke pusat perbelanjaan. Tapi kita masih tidak nyaman dengan ide untuk secara obyektif menentukan apa yang kita inginkan dari pasangan.
Sebaliknya, dalam hubungan kadang kita hanya mengikuti arus untuk menjalin hubungan dengan orang yang kita temui dan memiliki rasa ketertarikan. Perjodohan secara khusus dirancang untuk mencegah tipe ‘tergila-gila’ sesaat atau berpikir jangka pendek.
Jika dalam perjodohan keluarga yang mempertimbangkan sosok pasangan, maka kita bisa membuat daftar apa yang kita inginkan dalam pasangan dan hubungan. Hal ini membantu kita untuk menemukan pasangan yang cocok, mengetahui di mana bisa menemukan calon pasangan, dan apa yang perlu kita lakukan agar membuat calon pasangan tertarik.
2.   Mulai mencari
Masih banyak dari kita yang bermimpi bahwa pasangan yang tepat akan datang dengan sendirinya kepada kita. Ya mungkin hal ini bisa terjadi. Tapi apakah benar-benar akan terjadi?
Coba kita lihat dari perjodohan, keluarga secara aktif mencari pasangan yang tepat untuk anaknya. Ketika keluarga sudah mengetahui apa yang mereka cari dari sosok pasangan maka mereka mencari dan menyebarkan informasi mengenai keinginan tersebut ke keluarga besar atau teman.
Ya mungkin kita tidak perlu menyebarkan ke semua orang kriteria calon pasangan. Yang perlu diingat jangan takut untuk berinisiatif memulai dalam kehidupan cinta. Jangan terus-menerus menunggu saja.
Â
3. Hilangkan konteks hubungan hanya milik saya dan pasangan
Saat hubungan perjodohan berawal dari keluarga besar atau komunitas, mereka secara natural akan berpikir bahwa hubungan mereka berasal dari sesuatu yang lebih besar. Sehingga mereka tidak hanya memikirkan hubungan hanya milik saya dan pasangan tapi merupakan hubungan menggabungkan dua keluarga besar.
Sedangkan kita yang mencari pasangan sendiri cenderung untuk berpikir bahwa dunia hanya milik saya dan pasangan. Pada awalnya hal ini memang terdengar baik. Namun ketika masa-masa bahagia di awal pernikahan mulai memudar maka hal ini bisa menyebabkan stress kepada pasangan.
Maka cobalah untuk membuat hubungan Anda dan pasangan menjadi bagian besar dari keluarga atau komunitas.
Penulis:
Nabilah Rahmagitha
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini