Sukses

Eloknya Pemandangan Goa-goa yang Masih Alami di Sumba

Keindahan alam Indonesia tak ada habis-habisnya, dari ujung barat sampai timur. Salah satunya adalah goa yang ada di Sumba ini.

Citizen6, Jakarta Keindahan alam Indonesia tak ada habis-habisnya, dari ujung barat sampai timur. Salah satunya adalah goa yang ada di beberapa wilayah di Sumba, Nusa Tenggara Timur ini. 

Banyak orang telah mengenal tempat wisata seperti Bukit Wairinding,desa adat Rende, Padang Savana Lapawu, Pantai Walakiri. dan beberapa air terjun yang indah. Yang tak boleh dilewatkan adalah tak  kalah memukau adalah budayanya, terutama kain tenun ikatnya yang menyimpan nilai-nilai folosofis yang dijadikan pedoman hidup masyarakatnya.

Namun sekarang para petualang bisa menikmati indahnya gua-gua yang masih belum banyak dikenal orang.  Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015, Subkorwil Sumba, beberapa waktu lalu melakukan eksplorasi dan pemetaan nama Goa Kamimi di Desa Dewajara, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Keelokan gua ini masih belum diketahui banyak orang.

( Suasana Goa Kamimi)

Pemandangan di Goa Kamimbi ini masih sangat alami.  Namun harus hati-hati dalam melintasi goa ini karena goa Kamimbi ini sangat rendah dan menyimpan stalagtit dan stalagmit yang sangat runcing.

Keelokan gua ini masih belum diketahui banyak orang.

Di Goa lain, namanya Goa Wewewa. Di tempat ini ditemukan kerangka manusia yang diperkirakan sudah 20 tahun yang lalu terjatuh di dasar lubang goa. Goa Wewewa dengan kedalaman 75 meter, di Desa Waemeta, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabuapeten Sumba Tengah ini masih sangat alami dan belum banyak orang yang datang ke sini.

Keelokan gua ini masih belum diketahui banyak orang.

Ekspedisi NKRI 2015 ini dilakukan bersama personil gabungan TNI, POLRI, LSM (Student Speleological Club). Selanjutnya juga dilakukan pemetaan Goa Welia di Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya

Begitu banyak goa yang masih alami di Sumba, NTT.  Anda tertantang untuk melakukan petualangan ke sana?

Fotografer:

Mai Warman

Speleologi (Peneliti gua)

Twitter: indonesiassc

Â