Sukses

Selamatkan Dirimu dari "Si Pencemas" Berbahaya

Orang dengan gangguan kecemasan juga tiga sampai lima kali lebih mungkin untuk pergi ke dokter dan enam kali lebih mungkin dirawat di RS

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertemu dengan kawan atau seorang kenalan yang memiliki sifat "khawatir berlebih"? Atau mungkin, bahkan Anda sendiri yang mengidapnya? Tapi, memang tidak dapat dipungkiri, kekhawatiran alami dan wajar dilakukan seseorang disaat-saat tertentu. Misalkan, kekhawatiran ketika deadline membayar tagihan pinjaman sekolah, atau tentang bayi mungil Anda, yang Anda khawatirkan salah merawatnya sebagai ibu muda. Apapun itu, kekhawatiran selalu membayangi hidup kita, kadang kala. Dan, di saat-saat tertentu, itu hal yang wajar. Namun, apa namanya jika di setiap saat kita selalu khawatir? Bisa jadi Anda mengidap gejala "gangguan kecemasan".

Mengutip dari The Anxiety And Depression Association Of America, orang dengan gangguan kecemasan juga tiga sampai lima kali lebih mungkin untuk pergi ke dokter dan enam kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit untuk penyakit jiwa.

Seperti dilansir dari laman http://www.mindbodygreen.com ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk keluar dari perangkap si 'pencemas berlebih' ini :

1. Tumbuhkan kesadaran yang lebih besar mengenai emosi Anda. Maksudnya ialah, Anda harus mengetahui grafik emosi Anda, apakah Anda tengah dirundung kekalutan berlebih, repot tidak perlu atau tengah bersedih. Kenali diri Anda lebih dalam.

2. Tarik napas dalam-dalam. Anda bisa perhatikan teman Anda yang memiliki gejala gangguan kecemasan ini, atau jika itu Anda, coba Anda renungkan sejenak. Bahwa kecemasan adalah saat dimana Anda khawatir, gelisah akan sesuatu. Panik, bisa dikatakan seperti itu. Apa yang paling sederhana seharusnya Anda lakukan adalah, tarik napas perlahan dan dalam di kala panik menyerang. Terapkan di kepala Anda, "rileks..." Dan beberapa hal yang tadinya Anda khawatirkan, dapat Anda pikirkan ulang kembali, baik itu solusinya atau apapun itu.

3. Beranjak dari masa lalu. Atau, berhenti mencemaskan masa depan. Hiduplah disaat dimana Anda berada. Terkadang pikiran memang membahayakan kita. Baik itu, tentang perbuatan di masa lalu yang merisaukan Anda, atau ketidakpastian masa depan yang menggelisahkan. Tidak perlu melihat belakang dan depan itu, sejenak cobalah hidup di detik ini. Saat ini saja, dulu.

4. Berikan perhatian pada apa yang memang dapat kau tangani. Terkadang, mereka, para pencemas itu 'riweuh' dengan sesuatu yang mungkin tidak terlalu perlu dan gelisah pada hal yang tidak mereka jangkau. Misalkan, gelisah karena terobsesi ingin membeli gandget terbaru dengan harga selangit yang tidak ramah kantong. Cobalah simpan dulu hal-hal diluat kontrol tersebut.

Bagaimana? Di akhir pekan ini, cobalah sejenak membuang semua kekhawatiran Anda, dan nikmati hidup dengan hati yang 'selow'. Selamat berakhir pekan!