Sukses

Karya Luar Biasa ini Lahir di Penjara

Tokoh ini melahirkan karya luar biasa dari penjara dengan segala kesulitan dan keterbatasan

Citizen6, Jakarta Penjara boleh jadi mengurung tubuh kita, tapi tidak pikiran kita seperti yang ditunjukan oleh tokoh-tokoh ini. Meskipun tubuhnya dikurung oleh jeruji besi tapi tidak menghalangi pikirannya berkelana dan menghasilkan karya luar biasa. Berikut ini karya-karya yang lahir di penjara:

1. "Travel" karya Marco Polo

Siapa sangka sang penjelajah dunia ini ternyata melahirkan karya perjalanannya di penjara. Setelah selama 24 tahun mengeksplorasi Asia, Marco Polo kemudian ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara karena memimpin pertarungan melawan orang Genoa kala itu. Selama mendekam di balik sel, dia menceritakan kisahnya berkelana di Benua Asia termasuk masa-masa dirinya mengabdi pada Kubilai Khan. Kisah tersebut akhirnya dituliskan bersama Rusthicello of Pisa yang kemudian diterbitkan menjadi buku berjudul Description of the World yang lebih dikenal sebagai Travel. Bravo Marco Polo!

2 dari 3 halaman

selanjutnya..

2. "Mein Kampf" karya Adolf Hitler

Adolf Hitler, sang pemimpin Nazi berdarah dingin ini melahirkan karyanya selama dia di penjara pada tahun 1923. Hitler sempat dipenjara selama 13 bulan karena aksinya memimpin gerakan dadakan bernama "Munich Beer Hall Putsch". Mein Kampf (Perjuanganku) menjadi buku yang membangkitkan semangat orang Jerman kala itu pasca kalah pada Perang Dunia 1. Buku tersebut mennjadi api penyulut yang membangkitkan semangat Jerman membangun the Third Reich (Kekaisaran Ketiga).

3. "Indonesia Menggugat" karya Soekarno

Indonesia Menggugat merupakan pledoi(pembelaan) yang ditulis Soekarno pada saat dirinya ditangkap oleh Belanda dalam usia 28 tahun. Sebelum menghadapi pengadilan Landraad, Soekarno melakukan kajian terhadap 80 buku dan pidato para tokoh di dalam penjara untuk menyusun pledoi ini. Indonesia Menggugat berisi mengenai keadaan politik internasional dan kesengsaraan bangsa Indonesia di bawah penjajahan. Soekarno dengan keras dan berapi-api menentang imperialisme dan kolonialisme meski akhirnya dia dihukum penjara selama 4 tahun.

3 dari 3 halaman

selanjutnya..

4. "Dari Penjara ke Penjara" karya Tan Malaka

Buku ini menjadi catatan pergulatan batin Tan Malaka sepanjang perjalanan hidupnya. Buku yang ditulis semasa dirinya mendekap di penjara pada era pemerintahan Soekarno ini dinobatkan sebagai salah satu buku paling berpengaruh terhadap gagasan kebangsaan. Tan menuliskan buku yang diberi judul Dari Penjara ke Penjara ini dikarenakan menurutnya ada hubungan antara penjara dan kemerdekaan sejati bagi manusia.

5. "Tetralogi Pulau Buru" karya Pramoedya Ananta Toer

Inilah salah satu karya fenomenal yang lahir dari tangan sastrawan kebanggaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Tetralogi Pulau Buru yang terdiri dari Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca menjadi salah satu masterpiece yang lahir ketika sang penulis di asingkan di Pulau Buru. Pram tampaknya cukup akrab dengan penjara karena tulisan-tulisannya yang berani mengkritik baik itu zaman Hindia Belanda, era Orde Lama hingga Orde Baru. Tetralogi Pulau Buru sendiri menjadi salah satu karya luar biasa yang dihasilkannya ketika di penjara di Pulau Buru selama 10 tahun. Kekerasan dan siksaan yang dialaminya hingga merusak pendengaran tak menyurutkan Pram untuk tetap menulis. Kisah dalam Tetralogi Pulau Buru ini menceritakan perjalanan seorang Minke, merujuk pada kisah Bapak Pers Nasional yakni Tirto Adhi Suryo dalam melawan ketidakadilan pemerintah Hindia Belanda.

Meskipun di penjara, tidak menghalangi mereka untuk tetap berkarya. Maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk juga berkarya tentunya.

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini