Sukses

Lukisan Klasik Melegenda itu Ada di Sayap Kupu-Kupu

Melukis dengan kanvas yang sangat kecil dan tekstur yang sulit, yaitu sayap kupu-kupu! pernahkan Anda membayangkannya?

Citizen6, Jakarta Setelah bereksperimen dengan lukisan di permen dan pasta gigi, seniman Meksiko bernama Cristiam Ramos ini kini tengah bergelut dengan karya barunya yang lebih menantang. Yaitu melukis di sayap kupu-kupu sebagai kanvasnya! Menakjubkan bukan?

Sebenarnya, sayap kupu-kupu bukanlah pilihan yang baik untuk kanvas - dia kecil dan teksturnya tidak padat, sehingga kurang baik untuk melukis. Sayap kupu-kupu berkisar hanya 12 cm untuk panjangnya, sehingga membuat Ramos menggunakan kaca pembesar untuk melukis dan membuat detail yang benar. Ia menghabiskan waktu selama 56 jam untuk setiap lukisan di setiap sayap.

Seniman ini melukis di sayap kupu-kupu

Seperti dilansir dari laman odditycentral.com, Ramos berkata bahwa ia telah terpesona dengan sayap kupu-kupu bahkan sejak ia kecil. "Sejak saya kecil, saya selalu terkagum-kagum pada warna dari kupu-kupu, dan bagaimana mereka bertransformasi, hingga saya besar, kekaguman saya tidak pernah hilang." ujarnya. Dan, kupu-kupu yang diawetkan yang ia gunakan sebagai kanvas lukisnya adalah hasil dari donasi para fans nya dari berbagai negara.

Seniman ini melukis di sayap kupu-kupu

Bagi kami, hasil karya Ramos sungguh menakjubkan, kupu-kupu dengan replika Da Vinci di setiap sayapnya - Mona Lisa, dan wanita dengan Ermine. Walaupun menggunakan kanvas yang kecil dan penyapuh yang sangat tipis, namun Ramos dapat menghasilkan lukisan dengan ekspresi dan esensi yang sempurna.

Seniman ini melukis di sayap kupu-kupu

Namun, ternyata bukan hanya seniman Ramos saja yang pernah melakukan tantangan ini. Dua tahun lalu, masih dari laman odditycentral.com seorang seniman bernama Hasan Kale, melukis di sayap kupu-kupu di kampung halamannya, Istanbul.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini