Citizen6, Jakarta Ada yang mengatakan, sahabat sejati itu selalu ada di kala suka dan duka. Sangat sedikit orang-orang yang bisa dijadikan sahabat. Sungguh beruntung nasib Zhang Kai. Laki-laki dari Hefei, Tiongkok ini mempunyai sahabat-sahabat yang setia sampai akhir hayatnya.
Ceritanya, wanita bernama Sheng Ru-Zhi mengalami nasib buruk. Zhang adalah anak laki-laki semata wayangnya yang divonis menderita kanker leukemia. Sebagai ibu tentu sangat sedih. Namun dalam kesedihan, perempuan itu selalu ditemani oleh tujuh sahabat Zhang.
Baca Juga
Mereka secara bergantian membesuk dan menemani perempuan itu di rumah sakit, tempat Zhang dirawat. Sayang setelah beberapa lama dirawat, nyawa Zhang tak tertolong. Anak tunggal itu pergi untuk selama-lamanya. Ibu Zhang berduka dan memutuskan untuk mengisi waktu sisa hidupnya dengan berkabung untuk anaknya yang telah pergi ke surga.
Namun pada hari ketiga, ada seseorang yang mengetuk pintunya.
Advertisement
“Saya sedang sendirian waktu itu, “ katanya seperti yang ditulis Shangaiist. “Mereka datang ke rumah saya dan mengisinya dengan kehidupan lagi, “ tambahnya.
Sheng tak pernah berpikir bahwa kunjungan sahabat Zhang hari itu akan terus berlanjut sampai 11 tahun lamanya.
Setelah beberapa tahun, sahabat-sahabat Zhang kini telah lulus kuliah, menikah dan punya anak. Namun, sampai sekarang mereka terus merawat ibu sahabatnya tersebut. Tidak peduli sesibuk apapun mereka dan jauhnya jarak ke rumah Sheng, sahabat Zhang tersebut terus datang untuk merawat perempuan yang kini makin menua itu.
“Mereka seperti anak-anak saya sendiri”, kata Sheng.
Selama musim dingin 2008, Li fei membawakan bahan makanan dan melarang perempuan itu keluar karena cuaca buruk.
Dia pun berjanji untuk terus mengirimi bahan makanan jika sudah habis. Ia pun mengajak anak dan istrinya mengunjungi ibu sahabatnya itu.
Perempuan itu ingat betul pada saat gempa tahun 2008. Sebagian besar tetangganya sudah meninggalkan rumah, namun ia tetap tak beranjak. Dia berdiam diri di kamarnya, putus asa. Beruntung ia dibantu oleh tetangganya, Fu dan 5 orang temannya.
Peristiwa buruk terjadi lagi pada 2012, pemerintah mengklaim rumah Sheng. Ia terpaksa pindah ke rumah baru, dan tentu saja sahabat-sahabat anaknya menyumbang uang untuk membantu merenovasi rumahnya. Selama rumahnya direnovasi, Sheng tinggal di rumah Fu selama3 bulan.
Namun, mereka tidak mau kisah persahabatan mereka yang mengharukan terekspos. Mereka menganggap apa yang mereka lakukan itu bukan sesuatu yang istimewa sama sekali.
"Mengurus Sheng adalah tanggung jawab semua orang," kata Fu. "Bahkan setelah 10 atau 20 tahun, kami masih akan terus merawatnya."
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini