Sukses

Gelandangan Tua Ini Bermain Piano Agar Bisa Bertemu Putranya

Ia mengaku ia tak pernah belajar piano secara profesional di sekolah musik. Namun berkat keinginan yang kuat untuk bertemu anaknya ia mulai

Citizen6, Jakarta “Nasib adalah kesunyian masing-masing, “ kata Chairil Anwar

Dan hal itulah yang dialami oleh Donald Goud, seorang laki-laki yang dulunya adalah tentara angkatan laut Amerika. Kesehariannya laki-laki itu menjalani hidupnya sebagai gelandangan di jalanan.

Dengan pakaian yang melekat di badannya, kaos singlet lusuh dan rambut acak-acakan ia memulai harinya dengan bermain piano.  Kepiawaiannya memainkan tuts piano ini ia pelajari secara otodidak.

Ia mengaku ia tak pernah belajar piano secara profesional di sekolah musik. Namun berkat keinginan yang kuat untuk bertemu anaknya ia mulai belajar.

Donald Goud telan menjadi gelandangan sekitar 6 sampai 7 tahun.  Namun ia tak merasa bosan, entah ada yang mendengar atau tidak. Ia bermain piano untuk mencari anaknya yang diambil hak asuhnya oleh negara.

Dengan bermain piano, Donald Goud berharapa memperoleh perhatian banyak orang, dikenal dan didengar ole anak semata wayangnya.

Laki-laki ini kehilangan anak yang dicintainya itu saat anaknya berusia 3 tahun. Malang, isterinya meninggal pada tahun 1998. Karena frustasi Donald Goud menjadi pencandu narkoba. Karena dianggap tak mampu mengasuh anaknya,  akhirnya pemerintah pun menarik hak asuh atas anaknya sendiri tersebut.

Cita-cita Donald hampir mendekati kenyataan. Aksinya bermain piano tanpa putus asa itu akhirnya mulai diperhatikan masyarakat. Seseorang telah merekam permainannya dan mengunggahnya ke youtube.

Respon para onliner pun beragam.  Ada yang mengumpulkan dana agar Donald bisa hidup lebih layak sampai ada yang ingin membiayai masuk ke sekolah musik agar bisa menjadi guru.

Donald Goud kini memiliki harapan lebih besar untuk bisa bertemu dengan putranya. Semoga segera.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini