Citizen6, China Benar kiranya ungkapan "Kasih Ibu Sepanjang Masa". Penemuan kerangka di salah satu situs arkeologi Zaman Perunggu di Provinsi Qinghai, Cina, menunjukkan dua kerangka yang saling berpelukan.
Kerangka tersebut memiliki ukuran yang berbeda. Saat ditemukan, tampak kerangka sang ibu berlutut di tanah memeluk anaknya. Seolah menjaga si anak dari gempuran bencana.
Baca Juga
Situs arkeologi yang ditemukan diberi nama situs Lajia oleh para arkeolog. Dengan luas hingga 40.000 persegi, situs yang ditemukan pada awal tahun 2000-an ini menjadi situs terbesar di dataran Cina.
Advertisement
Lokasi penggalian ini amat penting bagi sejarah karena memberi petunjuk awal peradaban yang terjadi pada Zaman Perunggu di wilayah Sungai Kuning.
Daily Mail mengutip artikel dari the People's Daily Online, Kamis (13/08/2015), dua kerangka tersebut menjadi sorotan karena menunjukkan kekuatan cinta kasih seorang ibu pada saat bencana tiba. Diduga sang ibu memeluk anaknya yang masih kecil saat bencana terjadi.
Selain sepasang kerangka berpelukan, juga banyak ditemukan kerangka yang berbaring di lantai. Ada pula kerangka yang meringkuk bersama-sama.
Para ahli percaya, dulunya daerah tersebut pernah mengalami gempa bumi dan banjir dari Sungai Kuning. Saking dahsyatnya, bencana itu diperkirakan telah menyapu bersih seluruh pemukiman.
Karena memiliki kedahsyatan seperti bencana di Pompeii, situs Lajia kerap pula dinamakan "Pompeii dari Timur." (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini