Citizen6, Jakarta Teknologi mengubah perilaku semua orang, termasuk dalam hal membaca buku. Untuk membaca buku, generasi digital Immigrant dulu harus bersusah payah pergi ke toko buku yang beralamat di jalan nama pahlawan. Untuk mencapai toko buku kadang perlu ongkos. Sehingga mereka harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk bisa membaca buku yang diinginkan. Apalagi harga buku di Indonesia cukup mahal.
Dengan berkembangnya teknologi, para pembaca buku kini bisa menjangkau buku lebihi mudah, lebih murah dan lebih menyenangkan. Seperti yang disampaikan oleh Erlan Primansyah, CEO PT Buqu Global yang hari ini, Rabu, 2 September 2015 pukul 11:30 di Ruang Cendrawasing Jakarta Convention Center (JCC) merilis aplikasi BuquLib.
Advertisement
Aplikasi BuquLib menyediakan ribuan buku dengan beragam genre. Mulai dari novel, buku spiritual, kesehatan, tutorial dan juga buku-buku mata kuliah. Untuk bisa memakai aplikasi ini, pengguna cukup mengunduh aplikasi BuquLib di Google Play untuk pengguna Android. Untuk pengguna windows bisa langsung ke websitenya BuquLib.com.Sementara untuk pengguna iPhone tampaknya harus lebih bersabar, aplikasi segera menyusul.
Kelebihan aplikasi BuquLib ini, mempunyai fitur yang didesain secara unik untuk menyiasati lambatnya koneksi yang ada di Indonesia tercinta. BuquLib memungkinkan penggunaan file-file ringan serta bersahabat dengan tipe gadget apapun.
Lembar-lembar ebook di BuquLib tidak menggunakan format PDF atau ePub yang perlu loading lebih lama, namun memakai format proprietary yang unik dengan kemampuan pendistribusian konten secara incremental sehingga memudahkan pembaca.
Sudah tersedia ribuan buku di BuquLib, namun untuk bisa membacanya tidak gratis. Setiap buku yang diunduh akan dikenakan biaya Rp 3000 dalam jangka waktu satu minggu. Pembayaran memakai sistem token yang bisa dibeli di minimarket, dengan cara memotong pulsa yang kita punya, atau dengan kartu kredit.
BuquLib juga menawarkan layanan perpustakaan sekaligus menyediakan platform untuk membuat perpustakaan digital. Masyarakat bisa bergabung langsung menjadi anggota perpustakaan digital. Caranya sangat gampang, pengguna akan mendapatkan panduan untuk membuat dan mengelola perpustakaan dengan mudah.
Menurut Erlan, minat baca orang Indonesia itu tinggi, hanya saja mereka membaca hal-hal lain yang mungkin kurang bermanfaat. Sehingga tak heran jika Erlan mentargetkan jumlah anggota yang mendaftar di BuquLib sampai akhir tahun 2015 adalah 500 ribu orang.
Launching aplikasi BuquLib ini bersamaan dengan pembukaan acara "Indonesia International Book Fair" yang berlangsung sampai 6 September 2015
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi soal buku-buku menarik yuk klik Forum Liputan6