Citizen6, Jakarta Darurat asap mengintai beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan. Khusunya Riau, daerah ini telah 'ditelan' kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah tetangga. (Baca selengkapnya di sini).
Bukan hal baru memang, setiap tahun selama musim kemarau berlangsung berita-berita kebakaran hutan dan titik-titip asap parah ini selalu muncul. Namun tindakan progresif tak kunjung diambil pemerintah untuk mengatasi hal ini, setidak-tidaknya melakukan pencegahan atau penanganan yang efektif di wilayah-wilayah terdampak.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin mengatakan jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter. Sementara di Rengat, Indragiri Hulu, hanya 700 meter. Bahkan dengan laporan buruk seperti ini pemerintahan setempat tak kunjung menetapkan wilayahnya masuk kondisi darurat asap.
Advertisement
Karena kondisi inilah seperti dilaporkan dalam serantaunews.com (5/09) beberapa kelompok warga di Riau melakukan protes kabut asap. Sebuah kelompok pemuda bahkan memasangkan masker besar di wajah patung tepak sirih, yang dikenal sebagai patung selamat datang dari kota Riau tersebut.Â
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang dinilai lamban menangani masalah rakyatnya yang terlihat jelas sangat berbahaya dan mengganggu ini. Selain itu, aksi ini pun sekaligus pembagian masker kepada warga sekitar sebagai kepedulian bersama untuk saling menjaga kesehatan di tengah buruknya udara karena polusi asap yang berkelanjutan itu.
"Jokowi! Turun ke Riau!" adalah satu tuntutan yang tertulis di spanduk dalam aksi mereka. Hayu, pak jokowi kerja keras kembali...
Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk Anda melalui Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
***Ingin berdiskusi soal kesehatan, peristiwa terbaru dan dunia yuk klik di http://forum.liputan6.com/