Citizen6, Jakarta Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang selalu mempunyai hutang ke negara lain atau pihak ketiga. Jika sebuah negara memiliki utang sesuai dengan kemampuan untuk membayar, hal tersebut tidak masalah. Namun yang sering terjadi malah sebaliknya, kebanyakan hutang suatu negara terus membengkak dan tidak sebanding dengan kemampuan untuk membayarnya.
Jika suatu negara tidak bisa membayar hutang, bukan tak mungkin perekonomian negara tersebut akan terhambat dan berdampak buruk pada kebangkrutan. Salah satu contoh negara yang bangkrut adalah Yunani, dimana karena tidak bisa membayar hutang luar negeri, negara seribu dewa ini dikatakan bangkrut beberapa waktu lalu.
Di lansir dari majalah Forbes pada bulan juli lalu, di dunia ini terdapat lima negara dengan rasio hutang paling tinggi di dunia. Rasio utang negara-negara ini dikatakan berada di atas 100% dibanding dengan PDB-nya. Berikut adalah Lima negara maju di dunia dengan rasio utang palinggi tinggi di dunia :
Advertisement
1. Jepang, Rasio Utang Sebesar 272.2%
Perekonomian negeri sakura ikut terseret arus resesi global. Meski begitu, perekonomian Jepang masih mengalami banyak kemajuan semenjak kepemimpinan menteri Shinzo Abe. Jepang masih terus berusaha mengembangkan sektor ekonominya, khususnya sektor teknologi, di mana mereka bersaing ketat dengan Korea Selatan.
Meskipun demikian, rasio utang Jepang terhadap produk domestik bruttonya masih menjadi yang tertinggi di dunia yaitu sebesar 272.2%. Angka rasio hutang mereka terus menanjak, setelah beberapa bulan sebelumnya berada di kisaran 245,5%. Kenaikan utang ini disebabkan oleh kebijakan ofensif Abe yang memperbesar belanja pemerintah demi pertumbuhan ekonomi.
2. Yunani, Rasio Utang Sebesar 172.5%
Hingga detik ini Yunani masih dililit hutang dan tidak berdaya menyelesaikan kebangkrutan mereka. Mereka masih menanti dan berharap adanya bantuan dari Uni Eropa. Negeri yang jelas-jelas dinyatakan bangkrut ini memiliki rasio hutang sebesar 172.5%.
Pemerintah Yunani saat ini tengah berupaya mengajukan pemotongan utang kepada krediturnya, namun kesepakatan sulit dicapai. Beberapa waktu lalu segala bentuk tabungan dan reksadana di Yunani sempat dibekukan total. Banyak ahli yang pesimis akan kemampuan Yunani dalam menyelesaikan krisis tersebut.
Selengkapnya, baca langsung di sini
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Punya cerita menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6