Sukses

Misterius, Ada Tulisan "Help Me! Plz" Terselip di Pakain Baru Ini

Seperti sebuah pemberitahuan yang dialamatkan pada siapa pun, bahwa di luar sana ada seseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.

Citizen6, Jakarta Seorang ibu dari Michigan, Amerika Serikat membeli seperangkat pakaian anak baru untuk putrinya lewat penjualan online. Akan tetapi perempuan yang mengaku bernama Nicole Perez itu, sangat terkejut ketika mendapati tulisan yang terselip di dalam paket pakain dalam tersebut. Tulisan itu ditulis pada selembar kertas kecil berbunyi, “Help Me! Plz” dengan tulisan tangan. 

Seperti dilansir dari Stomp, Perez mengaku khawatir dengan apa yang terjadi. Menurutnya itu seperti sebuah pemberitahuan yang dialamatkan pada siapa pun, bahwa di luar sana ada seseorang yang benar-benar sedang membutuhkan pertolongan. “Ketika saya membalik kertas itu, ada sebuah nama “MayAnn” dan juga nomor telepon,” akunya.

Seperti sebuah pemberitahuan yang dialamatkan pada siapapun, bahwa di luar sana ada seseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.

Perez membeberkan, pakain baru yang dibeli itu merupakan kerajinan tangan yang dibuat di Filipina dan diperjualbelikan oleh perusahaan Kerajinan Manufacturing Corporation di New York. Namun ketika ia mencoba menelepon nomor yang tertera dalam kertas tersebut, dia tidak bisa mencapai siapa pun.

Sejauh ini, Perez sudah mendapatkan email dari produsen di New York berupa perimintaan maaf atas catatan itu. Akan tetapi, Perez mengaku masih khawatir jika di luar sana seseorang benar-benar sedang membutuhkan bantuan.

"Anda pasti akan bertanya-tanya, apakah ini adalah kerja paksa? Setiap hari mereka hanya bisa bekerja berjam-jam tanpa bisa menjangkau dan berkomunikasi dengan orang lain. Lalu mereka menempatkan catatan itu bersama pakaian dalam yang mereka kemas untuk meminta bantuan. Saya hanya berpikir, bisa jadi ini adalah sebuah kasus, " jelasnya .

Seperti sebuah pemberitahuan yang dialamatkan pada siapapun, bahwa di luar sana ada seseorang yang benar-benar membutuhkan pertolongan.

Presiden Filipina American Cultural Center of Michigan, Irwin Mizrahi mencoba menenangkan Perez. Menurut Irwin, nomor pada catatan mungkin untuk ponsel pra-bayar yang sangat umum di Filipina dan sering tidak bisa dilacak. Dia juga sepakat, catatan itu cukup mengkhawatirkan, “Namun Perez harus ingat, ada hukum perburuhan yang melindungi pekerja tekstil di Filipina,” katanya.

Kendati demikian, Iriwin berjanji akan menyelediki apa yang sebenarnya terjadi di sana. Dia mengatakan bahwa langkah pertama adalah mengetahui pabrik pesan itu berasal dengan cara mengirim ulang paket tersebut. (war)