Sukses

Lima Penemuan Ilmuwan Islam yang Mengubah Dunia

Penemuan-penemuan ilmuwan Islam berikut ini ternyata mengubah dunia. Apa saja?

Citizen6, Jakarta Beberapa penemuan seperti alat operasi hingga ilmu aljabar nyatanya telah menjadi hal biasa dan dibutuhkan oleh semua orang sekarang ini. Namun ironisnya, nama penemu dan pengembang dari penemuan tersebut tidak banyak diketahui. Orang-orang lebih mengetahui ilmuwan-ilmuwan yang berasal dari Eropa ketimbang dari kalangan muslim yang ada di Timur Tengah.

Nah, sebagai pengingat betapa ilmuwan muslim juga sangat berjasa bagi dunia ilmu pengetahuan, berikut adalah beberapa peninggalan atau penemuan umat islam yang telah mengubah dunia. Mulai dari kopi hingga musik yang sudah menjadi kebutuhan semua orang, penemuan-penemuan yang ditemukan ilmuwan muslim ini begitu berharga.

1. Kamera - Ibnu al-Haytham

Sangat sulit membayangkan bagaimana jadinya dunia tanpa adanya kamera. Perusahaan besar seperti Instagram dan Canon merupakan perusahaan yang tumbuh dan berkembang dengan kamera. Ide yang dikembangkan yakni menangkap cahaya dari objek kemudian menciptakan gambar lalu mencetak atau mengunggahnya untuk disebarkan ke seluruh dunia.

Hal ini mungkin akan sulit dilakukan jika tidak dirintis pertama kali oleh seorang ilmuwan muslim bernama Ibnu al-Haytham, yang pertama kali mengembangkan ilmu optik dan menjelaskan bagaimana kamera pertama bekerja.

Fokus penelitiannya adalah bagaimana kamera lubang jarum (pinhole camera) bekerja. Ibnu al-Haytham merupakan ilmuwan pertama yang menemukan bahwasanya ketika lubang kecil ditempatkan pada bagian kotak kedap cahaya, maka cahaya dari luar akan terproyeksi ke dalam kotak melalui lubang tersebut.

2. Aljabar -  Al Khawarizmi

Anak-anak sekolah yang mendapatkan pelajaran Matematika saat ini mungkin banyak yang tak mengapresiasi pentingnya ilmu aljabar. Aljabar merupakan salah kontribusi paling penting yang diberikan masa kegemilangan peradaban Islam kepada dunia modern. Aljabar pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh ilmuwan dan matematikawan hebat, bernama Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, yang hidup pada tahun 780-850 di Persia dan Iraq.

Dalam bukunya yang monumental, Al-Kitāb al-Mukhtaṣar fī Hisāb al-Jabr wa-l-Muqābala (Indonesia: Buku Ringkas Perhitungan Aljabar dan Keseimbangan), dia menyatakan ada empat prinsip dasar dalam persamaan aljabar. Dalam judul bukunya sendiri terdapat kata “al-jabr” yang dalam bahasa Arab artinya “penyelesaian”, dan dari kata tersebut kata algebra dalam bahas Inggris (dan aljabar dalam bahasa Indonesia, ed) berasal.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6