Citizen6, Jakarta Mungkin di jidat saya ada tulisan ‘Orang ini bisa jadi tempat curhat’, sehingga para pengemudi Gojek tidak ragu menceritakan semua hal yang mereka alami ke saya. Ada saja cerita yang mereka bagi selama di perjalanan mengantar saya ke mana pun.
Dari cerita bahagia sampai cerita yang nahas banget. Sampai-sampai kalau yang bercerita itu rada-rada keren, bawaannya pengen menyandarkan kepala ini ke bahu mereka sambil mengelus pundaknya, lalu berkata,”Abang yang sabar. Ceritain saja semuanya, biar lega. Saya siap, kok, mendengarkannya.”
Baca Juga
Semua mengalir begitu saja. Dimulai dengan obrolan basa-basi seperti; kerja di mana? Sudah lama menggunakan Gojek? Tidak dijemput pacarnya? berakhir dengan curhat. Bahkan, tempo hari ada pengemudi Gojek yang menolak tambahan ongkos dari saya. “Tidak usah ditambah, kak. Kakak mau mendengarkan cerita saya saja sudah bonus bagi saya. Kalau saja saya narik dari pagi, kakak saya gratis, deh,” kata pengemudi Gojek yang ternyata seumuran dengan adik saya.
Advertisement
Berikut cerita-cerita nahas yang mereka bagikan ke saya;
1. Kena SP karena digodain Gay
Cerita ini bermula ketika tanpa sengaja motor kami berada persis di belakang motor seorang pria yang dirangkul erat seorang pria juga. Posisi motor mereka di tengah dengan laju yang sangat lambat. Diklakson tidak digubris. Yang bikin abang Gojek naik darah, sewaktu mereka pasang lampu sen kanan, beloknya ke kiri. Kami hampir tabrakan. Pertengkaran pun hampir terjadi kalau saja mereka tidak minta maaf duluan.
“Saya bukan orang yang menolak keberadaan kaum seperti mereka. Tapi tahu tempatlah. Masa bermesraan di jalanan umum kayak tadi,”
“Namanya juga orang lagi jatuh cinta, Bang. Yang normal saja terkadang noraknya sama kayak mereka,”
“Saya pernah kena SP gara-gara gay juga, Mbak,”
“Kok?”
“Waktu itu saya dapat penumpang cowok dari diskotek daerah Senayan. Di tengah jalan malah berulah. Tangannya iseng banget. Saya bilang ke dia kalau saya tidak suka di-gituin. Eh, dianya malah cuek. Saya turunin saja di daerah Cilandak,”
“Lalu?”
“Lalu saya di-SP karena nurunin penumpang belum sampai tujuannya. Saya cerita juga percuma, karena saya bakal dianggap salah juga. Soalnya, penumpang tersebut belum sampai tahap kekerasan. Cuma saya kan risih, Mbak,”
“Ya ampun, Pak. Kasihan bapaknya,”
“Makanya saya rada-rada trauma. Nggak mau dulu ngangkut penumpang tengah malam yang sekiranya dari tempat-tempat kayak begitu,”
2. Diusir ojek pangkalan
Ojek pangkalan vs ojek berbasis online seperti Gojek bukanlah cerita baru. Ojek pangkalan kebakaran jenggot begitu tahu Gojek mengeluarkan promo gila-gilaan. Jumlah penumpang mereka berkurang, jumlah pengguna Gojek bertambah banyak. Namun, bukan itu masalahnya yang terjadi pada pengemudi Gojek berinisial SM (23).
Selengkapnya, baca langsung di sini
Pengirim:
Aditoo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6