Citizen6, Jakarta Apa kamu merinding ketika mendengar frasa Malam 1 Suro? Jika iya, ada baiknya kamu membaca ulasan artikel ini. Malam 1 Suro memang terkenal dengan kemistisannya. Pada malam seperti ini, konon dikabarkan makhluk astral banyak berkeliaran ketimbang malam-malam lainnya.
Antara percaya dan tidak percaya, dua hal itu yang akan selalu menjadi jawabannya. Tapi, tahukah kamu, kesan mistis pada malam 1 Suro sebenarnya sudah dibangun sejak dulu.
Pada waktu itu, 1 Suro yang menjadi tanggal tahun baru pada kalender Jawa, dimanfaatkan oleh masyarakat di kerajaan di Pulau Jawa untuk membersihkan pusaka. Ritual membersihan pusaka ini disebut jamasan.
Advertisement
Selain membersihkan pusaka, masyarakat di sekitar kerajaan juga melakukan ritual Mubeng Benteng untuk meramaikan malam pergantian tahun. Ritual itu sampai sekarang masih bisa kamu temui di Kraton Surakarta dan Kraton Ngayogyakarta.
Lalu mengapa Malam 1 Suro menjadi misitis?
Sebenarnya tidak hanya mistis, bulan Suro juga dipercaya orang Jawa sebagai bulan yang kurang baik alias bulan kesialan. Kesan itu dihembuskan dengan tujuan agar masyarakat tidak membuat pesta yang nantinya akan menyaingi ritual-ritual kraton seperti jamasan dan Mubeng Benteng.
Oleh karena itu, di lingkungan Jawa orang tidak boleh menikahkan anaknya di bulan Suro. Mitos itu bahkan masih dipercaya sampai sekarang. Kini, itu semua tergantung Anda, ingin memperingati malam 1 Suro yang bertepatan dengan malam 1 Muharram ini dengan aktivitas seperti apa. Yang pasti mitos akan selalu ada bagi yang mempercayainya. (war)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6