Sukses

Indahnya Bukit Gebros di Pantai Jonggring Salaka, Malang

Kabupaten Malang yang berupa daerah perbukitan menyimpan banyak potensi wisata yang sangat indah.

Citizen6, Jakarta Sebagai kota yang terkenal dengan julukan kota Pendidikan dan Kota Wisata, Malang tidak pernah kehabisan bahan untuk membuat penduduk dan pengunjungnya selesai berdecak kagum. Salah satu yang juga menjadi andalan Malang terutama bagian selatan adalah wisata pantainya.

Kabupaten Malang yang berupa daerah perbukitan menyimpan banyak potensi wisata yang sangat indah. Salah satu pantainya adalah Pantai Jonggring Salaka yang terletak di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.

Pantai Jonggring Salaka berada di barisan pantai selatan sebaris dengan Pantai Ngliyep. Pantai yang berjarak 65 KM dari pusat Kota Malang ini memang berbeda. Selain karena pantai ini belum banyak di ketahui para pelancong, medan untuk menuju pantai ini cukup menantang. Perjalan selama tiga jam dari pusat kota dan harus menempuh jalan terjal selama kurang lebih tujuh kilometer dengan sepeda motor.

Kabupaten Malang yang berupa daerah perbukitan menyimpan banyak potensi wisata yang sangat indah.

Saat hujan, jalanan ini akan sangat licin karena jalanan memang berbatu. Sejauh tujuh kilometer jalan terjal tersebut dikelilingi hutan jati dan sesekali menemui petak sawah warga yang ditanami padi; tidak ada rumah penduduk disini.

Pantai Jonggring salaka adalah yang menghadap ke arah Selatan, sehingga ombak dipantai ini memang cukup tinggi. Di sekitar pantai berjajar karang-karang tajam dan kolam alami yang dihidupi ikan-ikan kecil. Saat ombak pasang, karang-karang tersebut akan dihempas ombak dan membuat air muncrat setinggi kurang lebih mencapai dua meter.

Disisi timur pantai, pengunjung bisa menikmati matahari terbit dan disisi barat yang merupakan bagian paling istimewa dari lokasi yang berada di Desa Mentaraman ini adalah Bukit Gebrosnya. Bukit yang berada disisi barat pantai ini menghadap ke arah laut bebas dan sesekali ombak yang menabrak atau ‘menggebros’ bukit akan menyemburkan air setinggi hampir sepuluh meter dari permukaan air laut dan sesekali membuat kias pelangi.

Sungguh menakjubkan.

Untuk memasuki kawasan pantai ini tidak dipungut biaya sekalipun, karena pantai ini memang belum dikelola. Sehingga siapapun yang ingin berkunjung ke pantai ini harus membawa perbekalan yang cukup karena tidak akan ada penjual yang bisa ditemui di sekitar pantai. Semoga kedepan akses jalan menuju pantai yang memiliki nama yang sama dengan kawah Mahameru ini diperbaiki, sehingga wisatawan akan dengan mudah menemukan lokasinya.

Penulis:

Riana Atik Yustiana
Mahasiswi Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang
Twitter @yustianaa_