Sukses

Potret Duka Publik Atas Kepergian Pak Raden Si Unyil

Sang kreator Si Unyil kini telah berpulang, kepergian Pak Raden membuka sejuta duka. Berikut potret kesedihan atas kepergian Pak Raden

Citizen6, Jakarta Kehilangan selalu menyakitkan, termasuk ketika kita kehilangan sosok yang sempat mengisi masa kecil kita : Pak Raden dan Si Unyil contohnya. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Raden, khususnya bagi generasi 90-an tentu memiliki kenangan tersendiri. Sang kreator Si Unyil ini senantiasa menemani kita sejak tayang pada tahun 1981 di TVRI hingga 1993.

Pak Raden atau Suyadi meninggal pada Jumat malam, (30/10/2015) sekitar pukul 22.00 WIB karena infeksi paru-paru. Berikut ini potret dan animasi Pak Raden sebagai bentuk duka dan penghargaan atas semoga kerja kerasnya mewarnai masa kecil banyak orang.

 

Cerita Si Unyil menjadi salah satu cerita yang populer, hingga kini. Sosok Pak raden sendiri digambarkan sebagai orang tua yang sering marah-marah, kadang dengan menggunakan bahasa Belanda, pelit namun baik hati.

 

 

Terima kasih Pak Raden yg sudah mengisi waktu luang kami di masa kecil dengan karya-karyamu. #tributetopakraden

Foto kiriman SAEFUL ROHMAN (@mangkoko33) pada

Pak Raden dan Si Unyil menjadi satu hal yang tidak bisa terpisahkan. Sebelum muncu di layar kaca, Si Unyil sendiri ditayangkan oleh Pak Raden sejak tahun 1978.

 

Cerita Si Unyil memiliki beberapa tokoh, seperti Pak Ogah, Bu Bariah, Ableh, Meilani, Cuplis, Usro, Ucrit, Kinoi hingga Ibu Unyil. Suyadi sendiri memilih karakter Pak Raden untuk diperankannya.

Kisah Si Unyil yang diciptakan oleh lulusan Seni Rupa ITB Bandung ini menjadi dongeng yang mengisi masa kecil kita. Hingga sekarang, Si Unyil masih tetap memiliki tempat di hati kita semua.

 

Meski Suyadi atau Pak Raden telah tiada, namun jasa dan karyanya akan tetap hidup di hati kita semua. Pak Raden dan Si Unyil yang selalu menginspirasi akan selalu kita cintai. Selamat jalan Pak Raden, terima kasih telah mewarnai masa kecil kami. (rn)