Citizen6, Jakarta Aisa Mijeno, seorang insinyur muda asal Filipina berhasil menciptakan produk yang ramah lingkungan dan murah meriah. Aisa menciptakan lampu ramah lingkungan dengan bahan bakar air laut.
Banyak dari kita yang merasakan kemewahan yang bahkan tak pernah kita syukuri sebelumnya, seperti listrik. Padahal di beberapa tempat, beberapa orang malah tak bisa mendapatkan akses penerangan. Setelah menghabiskan waktu bersama suku Butbut di Provinsi Kalinga, Filipina, Aisa melihat bagaimana mereka mendapat penerangan hanya dari lampu minyak tanah.
Baca Juga
Hal tersebut membuat mereka bergantung pada minyak tanah dan penerangan cahaya bulan saat matahari telah tenggelam. Melihat hal tersebut, Aisa memiliki ide untuk membuat penerangan yang bahan bakarnya murah meriah dan melimpah, yakni air laut.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir dari Coconut Manilla, Kamis (26/11/2015), Aisa kemudian mendirikan perusahaan Sustainable Alternative Lighting (SALT). Sesuai namanya, lampu SALT berbahan bakar air laut. Lampu ini dapat digunakan selama delapan jam untuk penerangan, bahkan untuk pengecasan ponsel.
Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji Mijeno Enterprise, grup perusahaan Aisa Mijeno. Penemuan Aisa disebut-sebut sebagai penyediaan penerangan untuk orang-orang yang memiliki akses terbatas terhadap listrik. Dan tentunya, ramah lingkungan. (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6