Citizen6 Jakarta Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Brigham Young University di Utah, Amerika Serikat, mengejutkan banyak pihak. Penelitian itu menyebutkan bahwa kesepian memilik dampak yang sama berbahayanya dengan merokok 15 batang sehari. Penelitian yang mengambil sampel 3 juta orang di Amerika ini juga menyebutkan bahwa efek yang ditimbulkan karena kesepian sama bahayanya dengan obesitas.
Baca Juga
Dikutip dari Daily Express, kesepian bisa didefinisikan sebagai kondisi di mana batin seseorang terisolasi secara sosial. "Meskipun sebenarnya dia dikelilingi oleh banyak orang, tetap saja merasa kesepian karena tidak adanya orang yang ia sayangi," ujar Julianne Holt Lustand, pemimpin riset.
Kesepian rentan dialami oleh orang-orang yang lanjut usia. Biasanya para lansia yang kehilangan orang yang dicintai baik karena kematian atau perpisahan akan sering mengalami kesepian. Tidak hanya itu, Julianne juga menyebutkan bahaya serupa juga mengancam pasangan yang terpisah jarak cukup jauh alias LDR.
Advertisement
Karena itu, peneliti mengimbau kepada pasangan jarak jauh untuk intens menjalin komunikasi melalui berbagai sarana guna mengurangi efek bahaya dari kesepian. “Kita harus mengambil hubungan sosial yang lebih serius lagi. Tekanan yang disebabkan oleh penetrasi batin bisa lebih berbahaya daripada penyakit yang terjadi secara langsung pada fisik,” kata Julainne.
Terlepas Anda percaya atau tidak, itulah bahayanya kesepian menurut studi di Amerika Serikat. Lantas, apa Anda bisa membayangkan betapa bahayanya hidup seorang perokok yang mengalami obesitas sekaligus kesepian? (War)*
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6