Sukses

Pertunjukan Budaya Indonesia Pukau Publik Australia di Canberra

Rangkaian pertunjukan seni, tari, dan budaya dari sejumlah daerah di Indonesia telah memukau publik Australia di Canberra

Citizen6, Jakarta Rangkaian pertunjukan seni, tari, dan budaya dari sejumlah daerah di Indonesia yang dipersembahkan oleh para peserta Indonesia yang mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia-Australia atau Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) telah memukau publik Australia, yang terdiri atas pejabat Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, seperti Elly Lawson (Assistant Secretary), guru-guru bahasa Indonesia di sejumlah sekolah di Canberra, host families, hingga anak-anak.

Hadir juga Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, yang didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ronny Rachman Noor dan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra serta wakil dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Pertunjukan budaya Indonesia dan Australia tersebut diselenggarakan di Balai Kartini, KBRI Canberra, pada 8 Desember 2015 dalam rangka melepas para peserta AIYEP dari Indonesia yang telah tinggal di Australia selama dua bulan sejak Oktober 2015 lalu, juga peserta dari Australia yang akan berada di Indonesia mulai 9 Desember 2015 hingga Februari 2016.

Dalam sambutan pembukaannya, Dubes Nadjib mengatakan bahwa para pemuda-pemuda Indonesia dan Australia yang mengikuti program AIYEP telah menjadi jembatan yang efektif dalam mempromosikan hubungan kedua negara. Apalagi para pemuda adalah pemimpin masa depan dan pemilik negara Indonesia dan Australia. Untuk itu, semangat kedekatan dan persahabatan antar pemuda perlu terus dipupuk dan diperkuat.

- 

Ditambahkan oleh Dubes Nadjib yang sebelumnya juga pernah menjadi Dubes RI di Belgia merangkap Uni Eropa dan Luxemburg bahwa pemerintah Indonesia dan Australia akan terus memperdalam hubungan antar masyarakat kedua negara, seperti antara lain ditunjukkan oleh komitmen Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ketika bertemu di Jakarta pada bulan November lalu. Hal ini juga selaras dengan pepatah bahwa memiliki tetangga yang baik itu lebih penting dari pada memiliki saudara yang jauh.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Hubungan Antar Masyarakat Dua Negara

Sementara itu, Elly Lawson dari Kemludag Australia juga menekankan arti pentingnya hubungan antar masyarakat kedua negara. Menurut dia, para peserta AIYEP memainkan peran sebagai 'jembatan' yang sangat penting dalam mempromosikan hubungan antara mereka dengan keluarga angkat dan alumni AIYEP serta masyarakat luas. Dedikasi dan antusiasme para peserta AIYEP diharapkan akan semakin memberikan kontribusi besar dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-Australia, khususnya people-to-people contact.

Dalam acara tersebut, para peserta dari Indonesia yang mengenakan baju khas dari 18 provinsi di Nusantara, menampilkan beragam lagu daerah dari Tanah Air, seperti dari daerah Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, hingga Sumatera Utara. Selain itu, dipertunjukkan pula tarian Kembang Jatuh dari DKI Jakarta dan tari Sandorena dari Jawa Timur.

- 

Pertunjukan semakin meriah setelah para tamu yang hadir diajak menari bersama oleh para penari Indonesia yang membawakan tarian khas Batak yang sangat terkenal, yakni tari Tortor. Para bule Australia tampak sangat menikmati dapat menari bersama dengan penari, sehingga semakin menambah kemeriahan suasana malam Indonesia di KBRI Canberra.

Sebagai penutup, dipersembahkan tari Saman yang merupakan salah satu warisan budaya tak benda UNESCO yang dibawakan secara sangat apik dan dinamis, sehingga mengundang riuh tepuk tangan dan kekaguman dari para undangan yang datang.

Para pemuda Australia pun yang rata-rata memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang mengagumkan tak kalah atraktif dalam menunjukkan kebolehan mereka dengan menampilkan lagu-lagu yang menghibur dan sandiwara singkat berupa ‘The Wiggles’ dalam bahasa Indonesia.

- 

Sebelumnya, selama 2 bulan, para peserta dari Indonesia telah mempromosikan seni dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Austalia, khususnya di Kota Canberra dan Kota Ulladulla, sebuah kota di Negara Bagian New South Wales, baik dalam bentuk pertunjukan maupun pelatihan tari-tarian daerah Indonesia. Mereka juga tinggal di rumah-rumah orang tua angkat mereka yang rata-rata memang memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Indonesia.

Sementara, 18 peserta Australia yang berasal dari berbagai negara bagian di Australia, akan berada di Jakarta, Pontianak dan Sambas. Program pertukaran pemuda Indonesia-Australia yang sudah digelar sejak tahun 1981 ini sangat efektif dalam mempromosikan saling pengertian dan citra yang baik dari hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. (sul)**

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6