Sukses

Ngerinya 7 Penjara Bawah Tanah di Indonesia

Siapa sangka, penjara-penjara di Indonesia memiliki penjara bawah tanah dengan kengerian masing-masing

Citizen6, Jakarta Telah sejak lama penjara memiliki kaitan dengan keseraman. Semakin tua sebuah penjara, semakin seram pula kisah yang mengiringinya. Tak hanya itu, beberapa penjara sengaja didesain memiliki ruang bawah tanah. Tujuannya? Tentu saja untuk menyiksa tahanan-tahanan kelas berat yang dianggap membandel. Berikut penjara-penjara bawah tanah di Indonesia yang terkenal.

1. Gedung Lawang Sewu, Semarang

Terkenal dengan wisata angkernya, ikon kota Semarang ini dulunya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Gedung ini dibangun pada tahun 1904 dan baru selesai pada tahun 1907.

Pada masa penjajahan, ruangan bawah tanah gedung ini dijadikan penjara yang biasa disebut Penjara Jongkok. Hal ini dikarenakan ruangannya yang begitu sempit dengan atap yang rendah sampai harus berjongkok. Penjara ini sering dijadikan tempat eksekusi para pemuda Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap Jepang. Ngerinya lagi, jasad-jasad mereka kemudian dibuang begitu saja ke kali di sebelah gedung.

2 dari 5 halaman

Gedung Merdeka

2. Gedung Merdeka, Bandung

Gedung yang pernah menjadi tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955 ini tanpa disangka juga memiliki penjara bawah tanah. Dengan usia lebih dari satu abad, satu terowongan bawah tanah di sekitar ruangan bawah tanah disinyalir menghubungkan Gedung Merdeka dengan gedung tua lainnya.

Jika tidak saksama, pintu masuk ke ruang bawah tanah tersebut tak akan terlihat. Namun jika teliti, terdapat lorong menurun selebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter.

3 dari 5 halaman

Museum Fatahillah

3. Museum Fatahillah, Jakarta

Gedung yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2 Jakarta Barat. Dengan luas 1.300 meter, gedung ini dulunya merupakan sebuah Stadhuis atau balai kota. Dibangun pada tahun 1707-1710, terdapat ruang-ruang bawah tanah yang dijadikan penjara selain kantor dan ruang pengadilan.

 

4. Gedung Polwiltabes, Surabaya

Gedung ini telah direstorasi sejak tahun 2007 lalu. Bunker penjara bawah tanah kembali dibuka meski tidak lagi dihuni. Gedung utama memiliki empat ruangan utama. Di bawah ruang rapat dan lobi, terdapat penjara bawah tanah yang tingginya satu meter.

4 dari 5 halaman

Penjara Kalisosok

5. Penjara Kalisosok, Surabaya

Kalisosok merupakan sebuah penjara tua yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, tempat ini digunakan untuk menyiksa para pejuang kemerdekaan Indonesia. Kisah penjara Kalisosok tak lepas dari kisah penjara bawah tanahnya. Kalisosok terkenal dengan keangkeran dan keseramannya.

6. Penjara Sukamiskin, Bandung

Penjara yang juga peninggalan pemerintahan Belanda ini pernah digunakan untuk memenjarakan Sukarno. Penjara ini dibangun pada tahun 1918 dan baru berfungsi pada tahun 1924. Terdapat paling tidak 552 sel.

Karena masih asli khas Belanda, penjara ini masih kental dengan suasananya yang seram. Bahkan ruang bawah tanah yang dipakai untuk penjahat berbahaya, masih tetap dipelihara oleh petugas. Akan tetapi, sejak tahun 1945 penjara bawah tanah tersebut tertutup untuk umum dan tidak dipergunakan lagi.

5 dari 5 halaman

Penjara Bawah Tanah Benteng Fort Rotterdam

7. Penjara Bawah Tanah Benteng Fort Rotterdam, Makassar

Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng peninggalan kerajaan Gowa yang dibangung pada tahun 1545. Bangunan yang terletak di pinggir pantai sebelah barat kota Makassar ini hingga kini masih terawat dengan baik. Di benteng ini terdapat penjara bawah tanah tempat Pangeran Diponegoro pernah dipenjara. Tak hanya itu, di dekat pintu masuk benteng juga terdapat patung salah satu raja Gowa yang terkenal, yakni Sultan Hassanudin. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6